Akan ada masanya, bayi Anda tidak bisa diam dan mulai 'mengeksplor' barang-barang di sekitar rumah. Meraih semua barang yang ada di rumah adalah suatu 'pencapaian' baginya. Ia belum mengerti bahwa setelahnya, Anda harus membereskan semua barang yang berantakan karenanya.
Demi perkembangan Si Kecil, ada baiknya Anda mulai ‘berdamai’ dengan ‘rumah berantakan'. Berikut beberapa langkah ‘perdamaian’ yang bisa Anda lakukan:
1. Bayi Dilarang Masuk
Anda boleh-boleh saja membagi ruangan di rumah menjadi 2 kategori, yang boleh dibuat seperti ‘kapal pecah’ dan yang tidak boleh berantakan. Gunakan pintu atau pagar pengaman bayi untuk membatasi area itu. Meski terdengar sedikit egois, tetapi Anda juga perlu ruangan yang rapi dan teratur untuk menenangkan diri, serta bersantai.
2. Pindah dan Jauhkan
Jika tidak ingin buku-buku kesayangan dirusak oleh Si Kecil, pindahkan buku Anda ke rak buku yang lebih tinggi. Sebagai gantinya, isi rak-rak paling bawah dengan buku-buku Si Kecil. Kunci semua lemari dan laci yang mudah terbuka, terutama jika isinya barang-barang yang mudah pecah, berharga, atau berbahaya.
Agar Si Kecil tidak merasa ‘frustasi’ karena tidak ada laci yang bisa dibuka dan isinya bisa ia acak-acak, Anda bisa menyisakan satu laci atau meja khusus untuk dibuka-tutup olehnya. Isi laci tersebut dengan mainannya.
3. Tahan Diri
Jangan terus-menerus membuntuti Si Kecil, ketika ia sedang menjalankan ‘aksinya'. Ia bisa kesal karena berpikir usahanya sia-sia dan semua yang ia lakukan dianggap tidak baik oleh Anda. Sebaliknya, Anda juga akan kesal jika Si Kecil kembali merusak apa yang baru saja Anda perbaiki.
Meski sulit, cobalah untuk menahan diri Anda. Anda bisa membereskan semua kekacauan itu di pagi hari saat ia masih tidur dan di sore hari atau setelah ia tertidur di malam hari.
4. Ajari Kerapian
Anda bisa mengajari Si Kecil untuk merapikan kembali perabotan rumah yang selesai ia mainkan, misalnya dengan memungut beberapa benda bersamanya sambil berkata, “Bantu ibu meletakkan kembali ke tempatnya, yuk!”. Berikan salah satu mainan di tangannya untuk diletakkan kembali ke dalam lemari mainan atau sebuah kertas lusuh untuk dimasukkan ke keranjang sampah dan pujilah setiap usahanya. (K/Aulia/DC/Dok. M&B)