Fertilitas adalah indikator kemampuan organ reproduksi Anda dalam menjalankan fungsi pembuahan. Jika dalam setahun Anda sudah rutin berhubungan seksual, tidak menggunakan alat kontrasepsi, tetapi belum juga hamil, berarti Anda adalah pasangan infertil atau tidak subur.
Kata mandul kerap dilontarkan kepada pria dan wanita yang tidak bisa menghasilkan anak. Padahal, menurut dr. Caroline Tirtajasa, Sp.OG (K), dokter spesialis kebidanan dan kandungan subspesialis fertiliti dan hormon reproduksi, serta ahli bedah laparoskopi dari OMNI Hospitals Pulomas, Jakarta, kata mandul kurang etis, karena ada beberapa faktor yang membuat sepasang suami-istri tidak subur. Kesehatan, kondisi sperma, hingga hormon adalah beberapa di antaranya. Karena itu, penting sekali melakukan pemeriksaan fertilitas dan melihat apakah ada gangguan atau tidak pada organ reproduksi Anda.
Sebenarnya, infertilitas dibagi menjadi 2, yaitu infertilitas primer dan sekunder. Infertilitas primer berarti pasangan suami-istri belum mampu dan belum pernah memiliki anak setelah 1 tahun berhubungan seksual, 2-3 kali seminggu tanpa alat kontrasepsi. Sedangkan, infertilitas sekunder berarti pasangan suami istri telah atau pernah memiliki anak sebelumnya, tetapi saat ini belum mampu memiliki anak lagi setelah 1 tahun berhubungan seksual, sebanyak 2-3 minggu tanpa alat kontrasepsi.
Bukan tidak mungkin infertil dialami hanya oleh suami atau istri saja. Mengingat, proses pembuahan yang menghasilkan kehamilan merupakan kerja sama antara suami dan istri. Dalam hal ini, suami harus memiliki sistem dan fungsi reproduksi yang sehat, sehingga mampu menghasilkan dan menyalurkan sperma ke dalam organ reproduksi istri. Begitu juga istri, yang perlu memiliki sistem dan fungsi reproduksi yang sehat. (DA/Aulia/DC/Dok. M&B)
Baca lebih lengkap seputar masalah kesuburan pada pria dan wanita dalam Special Section Mother&Baby edisi Maret 2016!