Kemajuan teknologi dan internet memang membawa pengaruh terhadap perilaku sosial masyarakat, terutama anak-anak. Perkembangan internet menyebabkan anak cenderung asyik bermain dengan diri sendiri dan jarang berinteraksi, sehingga waktu mereka untuk bersosialisasi dengan teman sebaya menjadi berkurang.
Karenanya, untuk memaksimalkan tahap perkembangan anak, diperlukan media permainan edukatif. Media ini akan memberikan kesempatan bermain yang menyenangkan dan Si Kecil pun dapat berinteraksi bersama teman-teman sebayanya. Menurut psikolog dari Tiga Generasi, Saskhya Aulia Prima, M.Psi, permainan edukatif dapat memberikan banyak manfaat bagi anak, seperti perkembangan berpikir, fisik, sosial, dan emosi.
“Contoh permainan edukatif banyak sekali. Kalau zaman kita dulu, ada ular tangga, monopoli, dan sejenisnya. Saat ini, malah lebih banyak lagi produk permainan yang berkembang. Dan yang terpenting, anak bisa bermain sambil berinteraksi dengan orang lain,” ungkap Saskhya, dalam konferensi pers peluncuran Papan Permainan Indomilk Jagoan BoboiBoy, Rabu (16/03) siang.
Agar anak tertarik bermain, orangtua bisa menyiasatinya dengan beberapa cara. Untuk balita, gunakan permainan yang mengeluarkan bunyi-bunyian atau bermain warna. Jika Si Kecil menyukai suatu karakter animasi atau kartun, orangtua juga bisa menggunakan permainan yang melibatkan karakter tersebut. Dalam mengajak anak bermain, orangtua juga perlu mengenali karakter dan perkembangannya.
Namun, permainan edukatif juga bisa membuat Si Kecil bosan jika dimainkan sendiri. Karenanya, orangtua perlu 'menemani' Si kecil saat bermain. “Orangtua memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang menyenangkan saat Si Kecil bermain. Jika orangtua ikut bermain, tentu permainan menjadi lebih menyenangkan. Interaksi antara orangtua dan anak pun bisa berjalan dengan baik,” tutup Saskhya. (Aulia/DC/Dok. M&B)