FAMILY & LIFESTYLE

Kecemasan Orangtua Bisa Menurun ke Anak



Perasaan cemas atau tidak aman memang kerap dirasakan saat seseorang mengalami ancaman atau ketakutan. Namun, bagaimana kalau kecemasan yang dirasakan terlalu berlebihan? Hidup pasti menjadi tidak tenang dan perasaan was-was pun selalu mengikuti. Dan ternyata, hal ini juga bisa dialami anak-anak.

Menurut psikolog Roslina Verauli, M.Psi, kecemasan adalah kondisi emosi yang bisa memengaruhi kepribadian seseorang. Kecemasan pada anak sendiri umumnya diturunkan dari orangtua. Ya! Kecemasan memang bersifat genetik.

“Sifat pencemas memang bisa diturunkan, sama halnya seperti sifat agresif. Jadi, bila orangtua agresif, anaknya juga bisa menjadi agresif. Namun, seberapa besar risiko sifat yang diturunkan itu berbeda-beda. Kisarannya dari 0-80 persen. Sifat yang diturunkan juga bukan hanya dari orangtua, tetapi bisa dari kakek dan nenek,” ungkap Roslina saat diwawancarai tim Mother&Baby Indonesia.

Mengingat kecemasan bersifat bawaan, maka sudah pasti tidak bisa dihilangkan, tetapi bisa dikurangi. “Kecemasan berlebihan bisa dikurangi derajat ekstremnya dengan terapi khusus. Bagi calon orangtua yang pencemas bisa mulai mengurangi kecemasan diri sendiri sebelum menurun ke anak dengan mengelola pola pikirnya,” jelas Roslina.

Orang yang pencemas biasanya sangat antisipatif, karena fokusnya adalah hal yang belum terjadi. Misalnya, seorang pencemas akan mengalami cemas berlebihan sebelum presentasi. Untuk itu, Anda harus bisa memfokuskan pikiran terhadap hal yang mau dikerjakan saja. Jadi, jangan cemaskan presentasinya, tetapi pikirkan konten apa yang akan disampaikan.

“Pola pikir tersebut juga bisa diajarkan kepada anak yang pencemas. Dan, perlu disadari bahwa anak pencemas biasanya juga meniru orangtuanya yang pencemas. Jadi, coba kelola dulu pola pikir Anda sendiri, sebelum mengatasi kecemasan Si Kecil,” tegas Roslina. (Aulia/DC/Dok. Mother&Baby)