FAMILY & LIFESTYLE

May The Force Be With You, Kiddo!



Belum lama ini anak saya yang pertama, Lilou (@lihatlilou) berulangtahun ke-4. Untuk perayaannya, secara spesifik dia meminta agar dibuatkan pesta dengan tema Star Wars. Kebetulan semenjak kita mengajaknya nonton Star Wars: The Force Awakens di bioskop, dia jadi tergila-gila dengan segala hal berbau Star Wars, terutama karakter Rey.

Saya dan papanya, sebagai penggemar Star Wars tentu saja ikut girang mendengar permintaannya. Langsunglah saya gerak cepat mencari tempat, menghubungi berbagai vendor dan menyampaikan permohonan agar segala komponen acara dibuat dengan tema Star Wars. Semua Pinterest board saya jelajahi untuk mencari ide dekorasi dan dessert table yang bisa membuat gemas pengemar Star Wars mana pun. Semua saudara dan teman sudah diperingatkan jauh-jauh hari agar menyiapkan waktu untuk pesta ultah Lilou ke-4 ini. Saya ingin semuanya sempurna untuk Padawan kesayangan saya. Prepare, I must!

Tiba hari H. Party Day! The force of the birthday girl awakens really early, terlalu bersemangat untuk tidur. Sementara saya ingin berkata “The Force wants to be awaken in 15 more minutes”. Tapi yah apa mau dikata, story of my life. Karena Lilou adalah jam alarm paling efektif bagi saya, mengingat dia sama sekali tidak bisa di-snooze, jadilah saya menemaninya untuk melakukan segala persiapan, dari mencoba pasangan sepatu yang cocok dengan kostum Jedinya, membersihkan mainan lightsaber-nya, dan memberikan kursus singkat pada si Adek Pippa yang berumur 1,5 tahun mengenai pohon keluarga Skywalker dan tatanan kekuatan dalam universe Star Wars. Agar lebih mendalami, kami berikan buku silsilah Star Wars pada Pippa, yang langsung dengan semangat dia robek dan makan. The Force is now inside her.

Menjelang acara tiba, Lilou pun siap dengan kostum Jedi dan gaya rambut ala Rey. Saya dan papanya sebenarnya masing-masing disuruh jadi Princess Leia dan Chewbacca, tapi untungnya Lilou mau menerima penjelasan bahwa kostum tersebut sangat tidak kondusif untuk acara outdoor di negara tropis. T-shirt dan celana pendekpun menjadi seragam kami, siap untuk menggembalakan berpuluh-puluh tamu kecil yang semangatnya akan ditingkatkan dengan konsumsi cookies berbentuk Yoda dan R2D2 serta camilan kue ulangtahun berbentuk BB8 (gemes banget!).

Singkat cerita, dengan segala hambatan (sempat hujan) dan rintangan (sandal saya sempat putus) acara berjalan lancar, anak-anak yang datang juga senang, dan saya tidak pernah melihat Lilou segembira itu. Semua capai dan lelah terbayar melihat tawa girangnya saat memukuli piñata berbentuk markas ikonik dari The Empire di akhir pestanya. Saya pun ikut tertawa sambil berteriak parau, “Destroy the Death Star, Lilou!” Tak terasa air mata haru mulai mengembang di ujung mata, menyadari anak perempuan saya beranjak besar dengan begitu pesatnya. Di sudut lain saya lihat papanya juga sedang menitikkan air mata, sambil memegang dan menatap bon pesta ulangtahun, tapi itu cerita beda lagi.

Sambil menahan rasa haru, saya juga merasa gembira melihat Lilou dengan antusiasnya memeluk keyakinan yang sama dengan kami orangtuanya, bahwa dunia Star Wars adalah dunia yang ajaib dan menyenangkan. Kami tidak sabar untuk memulai perjalanan bersama mengarungi lebih banyak lagi sekuel-sekuel selanjutnya dari franchise Star Wars (termasuk episode I-III, untuk asal tahu saja, dan untuk memperlihatkan semua orang bisa berbuat kesalahan), lalu mendalami filosofi dari pertarungan abadi antara yang baik dan jahat, atau The Light Side versus The Dark Side of the Force. Sayapun yakin dia akan menemukan sendiri betapa banyak pelajaran hidup yang bisa dia dapatkan dari karakter-karakter ciptaan George Lucas, seperti yang sudah kami dapatkan dan akan kami tanamkan dalam dirinya.

Misalnya

1. Tidak menilai orang dari penampilannya. Yoda yang bentuknya mini seperti itu bisa punya kekuatan luar biasa, menjadi petarung sekaligus filsuf paling disegani. Ewok yang imut-imut bisa mengalahkan pasukan Empire. Semua bisa dilakukan oleh siapa pun, asal dilakukan. Do or Do Not.

2. Perempuan juga bisa jadi jagoan. Princess Leia, Padme Amidala, dan Rey, semua adalah karakter-karakter perempuan yang keren banget. Bukan hanya menunggu diselamatkan, tapi mereka ikut bertempur dan menentukan nasib mereka sendiri. Girl Power skala Galaktik!

3. Walaupun berbeda-beda, tapi kita bisa hidup bersama, bekerjasama, dan menjadi lebih kuat karenanya. Segala macam alien digambarkan dalam dunia Star Wars, memperlihatkan diversitas yang juga dimiliki oleh dunia manusia sesungguhnya. Manusia bisa bekerjasama dengan Wookie, dengan Ewok, bahkan dengan droids, walaupun berbeda bahasa dan berbeda latar belakang.

4. Jangan mudah menyerah. Seperti ditunjukkan oleh Luke Skywalker dan para Rebels yang berkali-kali dikalahkan dan dipatahkan,dan bahkan ditebas ( secara harafiah), namun karena mereka memutuskan untuk bangkit kembali, mereka bisa meraih kemenangan.

5. Semua orang memiliki sisi gelap dalam dirinya. Seperti yang ditunjukkan oleh sejarah hidup Anakin Skywalker, bocah manis menggemaskan yang akhirnya menjadi penjahat paling ditakuti seluruh Galaksi, karena dia menuruti panggilan sisi jahat dirinya. Rasa takut dan marah adalah bagian dari the Dark Force. Penting bagi anak-anak diingatkan agar bisa mengendalikan emosi ini agar tidak dikuasai dan berubah jadi si Jahat. Jangan mau deh terjebak jadi penjahat. Ingatkan saja bentuk Darth Vader saat topengnya dibuka, gak banget kan.

Masih banyak pesan moral lainnya dari drama opera luar angkasa Star Wars yang bisa menjadi cara ampuh orangtua untuk memberikan ilustrasi pelajaran hidup bagi anak-anaknya. Atau setidaknya menjadikan cerita epik ini sebagai cara bersenang-senang bersama, yang mungkin adalah hal paling penting antara orangtua-anak.

Sekali lagi, selamat ulangtahun Lilou. Semoga seperti Jedi, kamu bisa memanfaatkan semua kekuatan yang ada dalam dirimu untuk kebaikan. Cinta kami melebihi besarnya galaksi manapun, yang berarti ke galaksi manapun kamu berada kita akan tahu. Ini adalah pernyataan dukungan sekaligus peringatan.

MAY THE FORCE BE WITH YOU KIDDO!