TODDLER

Kenali Cara Pencegahan Alergi



Oleh: dr. Molly Dumakuri, Sp.A UK, Alergi Imunologi IDAI Jaya.

Dalam beberapa dekade terakhir, terjadi peningkatan angka kejadian alergi pada anak di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Penyakit alergi pada anak dapat mengganggu proses tumbuh-kembang, sehingga dapat mengganggu kualitas hidup anak. Oleh karena itu, usaha pencegahan alergi menjadi hal yang sangat penting untuk ibu lakukan.

Penyakit alergi dapat timbul pada anak yang memiliki bakat alergi (genetik) dan faktor lingkungan, seperti paparan asap rokok dan pemberian makanan padat pada usia sangat dini. Mari kita pelajari beberapa jenis pencegahan alergi!

Pencegahan Primer
Merupakan upaya pencegahan alergi yang paling efisien untuk menurunkan angka kejadian alergi, karena dilakukan sejak dini sebelum penyakit alergi terjadi. Beberapa langkah pencegahan primer adalah:


1. Menentukan risiko alergi pada anak dengan mengidentifikasi penyakit alergi (dermatitis atopik, asma, pilek alergi) pada salah satu atau kedua orangtua maupun saudara kandung. Tingkat risiko alergi dibagi menjadi 3, yaitu risiko kecil (5-15 persen), sedang (20-40 persen), dan tinggi (40-60 persen).

2. Ibu tidak perlu melakukan pantang makanan selama masa kehamilan untuk mencegah terjadinya penyakit alergi pada anak. Pantang makanan dapat meningkatkan risiko kekurangan nutrisi untuk ibu dan janin.

3. Pemberian ASI secara eksklusif sampai usia 6 bulan direkomendasikan untuk pencegahan penyakit alergi. Kandungan zat dalam ASI kaya akan berbagai macam sel dalam sistem kekebalan tubuh sehingga dapat menghambat munculnya alergi.

4. Memberikan makanan padat secara bertahap pada anak mulai usia 6 bulan.

5. Untuk anak dengan risiko alergi tinggi, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai pilihan nutrisi yang tepat.

6. Menghindari pajanan asap rokok selama masa kehamilan maupun sesudah melahirkan untuk pencegahan penyakit alergi pada anak.

Pencegahan Sekunder & Tersier
Merupakan pencegahan yang dilakukan bila anak telah mengalami alergi dan bertujuan untuk mencegah terjadinya alergi yang lebih berat.

1. Apabila Si Kecil telah terpajan suatu alergen (rangsangan/zat dari luar tubuh yang menimbulkan reaksi alergi) atau telah mengalami penyakit alergi, maka perlu dilakukan pencegahan sekunder dan tersier untuk mencegah agar gejala alerginya tidak berulang dan menjadi berat, misalnya dengan menghindari alergen penyebab munculnya alergi.

2. Ibu dapat segera konsultasi kepada dokter untuk langkah-langkah lebih lanjut yang diperlukan dalam pencegahan ini.

Langkah-langkah pencegahan alergi tersebut diharapkan dapat menurunkan angka penyakit alergi pada anak. Ibu, selalu pastikan Si Kecil mendapat nutrisi lengkap untuk mendukung kekuatan, perkembangan otak, dan pertumbuhan fisiknya sehingga tumbuh kembangnya tetap optimal. (Aulia/DC/Dok. M&B)