Moms, tahukah Anda bahwa anak akan lebih mudah mempelajari hal baru jika dilakukan secara aktif, dibanding dengan mengajarkan lewat buku atau media lain.
Menurut psikolog Ajeng Raviando, Psi., active learning atau cara belajar secara aktif lebih optimal karena 3 prinsip berikut.
- What I hear, I forget.
- What I see, I remember.
- What I do, I understand.
“Jadi anak dapat belajar lebih optimal ketika semua indra bekerja sama menangkap informasi,” jelas Ajeng yang ditemui saat ajang M&B Fair 2016 di Balai Kartini, Jakarta, pada Jumat (30/9).
Sebagai perbandingan, anak mampu mengingat 20 persen lewat membaca, 30 persen lewat apa yang ia dengar, 40 persen lewat apa yang ia lihat, dan 50 persen lewat apa yang dikatakan. Dalam active learning, di mana anak membaca, mendengar, melihat, mengatakan, dan melakukan sesuatu, maka ia dapat mengingat hingga 90 persen.
Untuk itu, Ajeng menyarankan para orangtua untuk menciptakan stimulasi-stimulasi yang membuat anak belajar secara aktif. Salah satunya dengan mengajak bermain sesuai dengan usianya.
Misalnya, permainan yang tepat untuk anak usia 1,5 – 2 tahun adalah naik tangga dan kejar tangkap, karena ia suka tantangan fisik. Untuk anak 2 – 3 tahun , orangtua dapat memberikan permainan yang penuh gerak dan ketangkasan. Sementara itu, menggambar dan mewarnai adalah permainan yang tepat untuk anak usia 3 – 5 tahun. (Nadia/OCH/Dok. M&B UK)