Untuk meraih tujuan finansial, Anda harus memiliki rencana keuangan dan strategi yang tepat. Namun perlu diingat, tidak semua strategi keuangan dapat digunakan untuk mencapai tujuan Anda. Prita Hapsari Gozie, financial planner, merumuskan 6 tahapan proses pembuatan rencana keuangan untuk membantu Anda menemukan strategi yang tepat.
1. Tentukan Mimpi
Sebelum membuat rencana keuangan, Anda harus mengetahui apa mimpi yang ingin dicapai, misalnya memiliki rumah dalam waktu 5 tahun atau memasukkan Si Kecil ke sekolah terbaik 2 tahun lagi. Dengan begitu, Anda bisa lebih mudah menentukan cara untuk mewujudkannya, apakah dengan investasi atau menabung. Selain itu, definisikan mimpi dengan membuat urutan berikut: Apa mimpinya, berapa biayanya, kapan jatuh temponya, dan bagaimana strategi untuk mencapainya.
2. Ketahui Kebutuhan Dana
Setelah mengetahui mimpi dan tujuan, Anda pun harus mengubah rangkaian kata menjadi angka-angka yang cukup akurat. Anda wajib menghitung berapa dana yang dibutuhkan setiap tahunnya dan jangan lupa gunakan kalkulator untuk memudahkan penghitungan. Ingat! Anda juga harus menyertakan asumsi tingkat inflasi per tahunnya.
3. Susun Strategi
Dengan melakukan penghitungan dana yang dibutuhkan, dapat dilihat apakah aset finansial yang dimiliki dapat mendukung tujuan Anda. Contohnya, Anda akan menyekolahkan Si Kecil pada 2019 (sekarang 2017) dan Anda sudah punya dana 10 juta. Dana tersebut tentu tidak akan cukup, sehingga Anda harus menghitung berapa jumlah dana yang masih perlu ditabung atau diinvestasikan untuk memenuhi target saat tujuan ‘jatuh tempo’. Anda juga harus memilih produk keuangan yang paling sesuai dengan profil risiko dan tujuan finansial yang ingin dicapai.
4. Kenali Produk Finansial
Selanjutnya, kenali berbagai produk finansial yang ada di pasaran saat ini. Perlu diketahui bahwa apapun bentuk kemasan luarnya, produk finansial sebenarnya hanya terbagi menjadi kas, obligasi, dan saham. Selain itu, alternatifnya merupakan aset fisik, seperti emas, properti, dan barang-barang koleksi.
5. Jalankan Rencana Keuangan
Rencana keuangan adalah panduan utama Anda dalam mengelola keuangan keluarga. Namun, rencana tersebut hanya akan menjadi tulisan di atas kertas yang tidak ada gunanya, jika tidak dijalankan dengan baik. Karenanya dari setiap rencana keuangan yang Anda tuliskan, harus ada action plan yang dicantumkan untuk mewujudkannya.
6. Amati dan Lakukan Evaluasi
Setelah memiliki action plan, lakukan evaluasi secara berkala. Anda harus mengamati dan melakukan evaluasi minimal 6 bulan sekali untuk memastikan, apakah semua rencana keuangan berjalan dengan baik atau ternyata ada yang tersendat. Selain itu, Anda juga harus mengamati bagaimana kinerja hasil investasi atas berbagai rencana keuangan yang dimiliki. Jika terjadi kendala, Anda sebaiknya segera melakukan penghitungan ulang atas dana yang dibutuhkan. (Dina Christin/SR/TW/Dok. Pixabay)