FAMILY & LIFESTYLE

Manfaat Minum Susu Setiap Hari bagi Kesehatan Si Kecil



Susu merupakan asupan yang sangat lekat dengan anak. Sejak bayi, ia telah mengenal susu berupa ASI yang diberikan secara eksklusif selama 6 bulan. Saat beranjak besar, susu menjadi pelengkap gizi harian anak. Susu dianjurkan diminum setiap hari untuk mendukung tumbuh kembang anak agar lebih optimal.

Mengapa anak perlu susu? Menurut ahli gizi Prof. Dr. Hardinsyah, MS, susu menyimpan banyak kebaikan untuk tubuh. “Susu adalah sesuatu yang baik yang diberikan untuk anak setelah berusia 6 bulan, mudah dikonsumsi, rasanya enak dan gurih karena mengandung asam lemak dan amino, mudah digunakan tubuh, padat zat gizi dan cocok difortifikasi,” ungkapnya dalam acara Frisian Flag Indonesia: Kampanye 'Saatnya Keluarga Minum Susu Sekarang' di Hotel Aston Kuningan, Jakarta.

Kandungan gizi dalam susu, kata Prof Hardiansyah, dapat memenuhi seperlima dari kebutuhan harian anak-anak maupun orang dewasa. Selain kalsium dan vitamin D yang berguna untuk pertumbuhan dan menguatkan tulang dan gigi, di dalamnya juga mengandung hormon peningkat tinggi badan, zinc untuk kekebalan tubuh, asam folat dan lain-lain. “Selama ini, orang-orang menganggap susu hanya untuk anak, padahal juga untuk remaja dan orang dewasa karena susu menyediakan sebagian kebutuhan harian yang penting untuk kekuatan tulang dan hidup aktif untuk tabungan di masa tua,” kata Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (PERGIZI Pangan) itu.


Selain unggul dari segi nutrisi, minum susu juga ternyata bisa membentuk perilaku sehat di dalam keluarga. Oleh karena itu, Roslina Verauli menganjurkan agar orangtua menciptakan kebiasaan minum susu di dalam keluarga. “Kumpul keluarga adalah momen yang baik untuk membentuk emosi positif dan perilaku sehat. Salah satunya adalah dengan kebiasaan minum susu,” ujar psikolog anak dan keluarga yang akrab disapa Vera itu.

Namun, beberapa orangtua masih keliru dalam membiasakan anak minum susu, sehingga seiring dengan pertambahan usia anak, ia menghindari susu. Biasanya hal ini disebabkan anak dipaksa atau ditekan untuk minum susu, sehingga perilaku itu tidak tercipta secara alami. Akibatnya, tumbuh emosi negatif dalam diri anak. Ada yang merasa mual, muntah dan akhirnya membenci susu.

Untuk menghindari hal ini terjadi, sebaiknya orangtua menciptakan momen minum susu yang baik dan akrab, misalnya dengan mengadakan ritual milk toast. “Ciptakan momen dengan mengasosiasikan minum susu sebagai keakraban. Orangtua harus hadir untuk memberi prompting atau tuntunan untuk anak-anaknya,” tuturnya.

Kebiasaan minum susu dalam keluarga akan memberikan banyak manfaat. Bagi anak, performa belajar akan bagus, perilaku bersahabat, kemampuan bertanggung jawab meningkat dan anak akan lebih responsif. Selain itu, kehidupan keluarga akan lebih menyenangkan dan efektif dalam menyelesaikan masalah.

Momen minum susu bisa dilakukan kapan saja, pada pagi hari sebelum beraktivitas dan pada malam hari agar kandungan gizinya bisa terserap dengan baik, terutama untuk anak-anak. Perhatikan pula bahwa susu merupakan nutrisi pelengkap, sehingga asupan nutrisi utama dari sumber karbohidrat, lauk pauk, buah dan sayur-sayuran harus tetap terpenuhi setiap hari. (Meiskhe/HH/dok.Pexels)