FAMILY & LIFESTYLE

6 Tips Menyelesaikan Masalah dengan Pasangan



Moms, menjalani mahligai rumah tangga memang tidak selamanya berjalan mulus. Percecokan ataupun pertengkaran dalam rumah tangga sesuatu yang wajar dan biasa. Namun, Anda tidak boleh menyepelekan permasalahan ini. Banyak pasangan yang terpaksa mengakhiri kehidupan rumah tangganya karena berawal dari hal sepele yang terus-menerus dibiarkan.

Menurut Tiara Puspita M.Psi., Psikolog yang ditemui dalam acara Mother&Baby Fair beberapa waktu yang lalu, masalah dalam rumah tangga harus dibicarakan ketika Anda dan pasangan sudah sama-sama tenang. Namun, bila hal itu merupakan masalah penting dan mendesak, ada baiknya diselesaikan secepatnya tanpa menggunakan emosi.

Nah, berikut ini beberapa cara menyelesaikan masalah yang bisa Anda lakukan:

1. Bersikap tenang
Memang tidak mudah untuk bersikap tenang. Namun, bila ingin hasil yang terbaik dalam rumah tangga Anda, ada baiknya untuk tetap bersikap tenang dan tidak mudah terpancing emosi.

2. Ekspresikan dengan kata-kata
Menyelesaikan masalah sebaiknya tidak dengan memukul pasangan, membanting perabot rumah tangga atau berkata kasar dengan nada yang tinggi. Ungkapkan apa yang Anda rasakan dengan nada yang tenang dan berikan beberapa penjelasan mengenai masalah yang Anda hadapi di depan pasangan.

3. Spesifik bahas permasalahan
Ketika Anda mempermasalahkan pasangan yang sering pulang larut malam, misalnya, bicarakan hanya hal itu saja. Ini dilakukan agar Anda dan pasangan fokus untuk mencari jalan keluarnya. Anda dan pasangan sebaiknya tidak mengungkit permasalahan-permasalahan yang dulu pernah dilakukan agar tidak memperkeruh suasana.

4. Hindari menuduh pasangan
Hindari menuduh pasangan tanpa adanya fakta atau bukti yang jelas. Kenapa? Karena hal ini membuat pasangan menjadi malas untuk menyelesaikan masalah.

5. Jangan Katakan “Selalu” dan “Tidak Pernah”
Hindari mengucapkan kalimat seperti, “Kamu selalu pulang larut malam” atau “Kamu selalu sibuk dengan urusan kantor”. Bisa juga dengan kalimat, “Kamu tidak pernah punya waktu untuk keluarga”. Beberapa kalimat di atas dapat memancing emosi pasangan. Ada baiknya Anda mengganti kalimat dengan, “Kenapa kamu pulang larut malam?” atau “Di kantor sedang sibuk mengerjakan apa saja?”. Anda juga dapat membuatkan jadwal agar memiliki waktu keluarga sesuai kesepakatan Anda dan pasangan bila ia sering sibuk dengan pekerjaannya.

6. Jangan Diam
Bila Anda masih merasa emosi dan belum ingin membicarakan masalah tersebut, ada baiknya komunikasikan kepada pasangan. Anda dapat menjelaskan bahwa Anda memerlukan waktu sendiri terlebih dahulu dan menunggu siap untuk menyelesaikan masalah. (Seva/HH/Dok. freedigitalphoto)