Gangguan tiroid merupakan salah satu penyakit yang masih awam di telinga masyarakat. Padahal, sebanyak 17 juta masyarakat Indonesia mengalami gangguan tiroid. Pada 2015 lalu, Indonesia bahkan menempati posisi sebagai negara dengan gangguan tiroid tertinggi di Asia Tenggara berdasarkan hasil riset IMS Health.
Gangguan tiroid merupakan gangguan yang menyerang kelenjar tiroid, baik gangguan fungsi dalam memproduksi hormon tiroid maupun adanya kelainan kelenjar tiroid tanpa gangguan fungsi. Sementara, hormon tiroid ini sangat diperlukan dalam metabolisme tubuh, untuk membantu tubuh menggunakan energi agar tetap hangat, serta membuat otak, jantung, otot, dan organ lainnya bekerja sebagaimana mestinya. Gangguan tiroid yang tidak ditangani dengan cepat dan tepat dapat memengaruhi kualitas kehidupan sehari-hari dan memiliki dampak psikologis yang memberatkan.
“Hormon tiroid dapat menyerang siapa pun, mulai dari janin sampai usia lanjut. Pada anak-anak, gangguan tiroid dapat mengakibatkan gangguan tumbuh kembang dan gangguan perilaku. Karena itu, bayi baru lahir perlu mendapatkan skrining untuk mendeteksi sejak dini.” ungkap DR dr. Aman Bhakti Pulungan, SP(A)K FAAP, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, ditemui dalam acara Pekan Kesadaran Tiroid Indonesia beberapa waktu lalu.
Namun, gangguan ini seringkali sulit diidentifikasi karena gejalanya tidak spesifik. Gejala gangguan ini sangat mirip dengan berbagai keluahan akibat gaya hidup modern, sehingga sering terabaikan. Beberapa gejala tiroid ini terbilang umum, seperti kesulitan untuk menurunkan atau menambah berat badan, perasaan lelah atau lamban, depresi, gelisah, mudah marah, kelainan haid, kurang istirahat dan sulit tidur, sulit hamil, kehilangan motivasi, sulit berkonsentrasi, sulit BAB, hingga penurunan kemampuan pendengaran.
Jadi, jika meragukan kondisi Anda, sebaiknya konsultasi dan periksakan segera dengan dokter Anda ya, Moms! (Aulia/HH/dok. dailymail)