TODDLER

Lindungi Anak dari Bahaya Internet, Ini Caranya



Moms, anak-anak generasi masa kini merupakan generasi digital native,bahwa mereka sudah mengenal media elektronik dan digital bahkan sejak lahir. Ya, tak bisa dipungkiri, paparan terhadap internet dan media digital pada anak tidak dapat dihindarkan.


Memang, internet dapat menjadi sarana mencerdaskan karena menghubungkan anak dengan berbagai sumber informasi. Web merupakan salah satu sarana yang dapat dimanfaatkan anak untuk mencari bahan untuk menulis tugas sekolah, berhubungan dengan teman, bermain game, dan mengikuti tren masa kini.


Namun, menggunakan web bukannya tanpa bahaya, antara lain materi yang tidak pantas, pencurian identitas, dan cyberbullying. Oleh karena itu, anak dan orangtua perlu pandai-pandai memanfaatkan media digital dan menghindari efek negatifnya.

Berikut tips dalam menciptakan keamanan saat menggunakan internet seperti dipaparkan dr. Rosary, Sp.A dan dr. Amanda Soebadi, Sp.A dari Ikatan Dokter Anak Indonesia dikutip dari idai.or.id:

  • Batasi screen time anak Anda

Screen time adalah waktu yang digunakan untuk menggunakan komputer, menonton televisi, ataupun bermain video games. Berbagai ahli menganjurkan screen time tidak lebih dari 2 jam setiap hari untuk anak yang berusia lebih dari 2 tahun. Makin banyak waktu yang dihabiskan anak di dunia maya, makin besar peluang untuk terpapar materi yang tidak sesuai usia atau mengalami perlakuan salah oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

  • Awasi komputer dan gadget yang digunakan anak

Aktivitas online anak Anda akan lebih mudah diawasi apabila penggunaan komputer dan gadget dilakukan di tengah rumah Anda, misalnya di ruang keluarga atau ruang makan. Hindarkan anak menyendiri dan bermain komputer atau gadget di kamar tidur mereka.

  • Telusuri aktivitas anak di dunia maya

Anda dapat memonitor situs web yang pernah dikunjungi, dan pastikan anak Anda tidak mengunjungi situs yang tidak sesuai usia. Saat ini telah terdapat program piranti lunak penyaring (web-filtering) yang dapat membantu orangtua dalam melakukan scan ataupun memblok alamat website yang mengandung materi seksual, kekerasan, maupun fitur lainnya yang tidak sesuai untuk anak, misalnya ruang chatting tanpa pengawasan dan iklan untuk situs web tertentu.

  • Komunikasi yang terbuka

Diskusikan keamanan internet dan perilaku di dunia maya yang bertanggung jawab dengan anak Anda. Beritahu dengan jelas jenis situs mana yang dapat dikunjungi oleh anak dapat dan mana yang harus dihindari. Ajarkan anak apa yang harus dilakukan apabila mendapat ancaman atau pelecehan melalui surat elektronik (surel) atau pesan elektronik lainnya: jangan merespons pesan tersebut, laporkan atau blok pengirim pesan, catat nama atau alamat surel pengirim pesan, segera keluar dari internet, dan beritahu orangtua atau orang dewasa lain yang dapat dipercaya, misalnya guru.

  • Tambah pengetahuan Anda

Sulit untuk menetapkan peraturan bila Anda tidak mengerti apa itu blog atau bagaimana cara menggunakan Twitter atau Facebook. Luangkan waktu untuk melihat situs yang pernah dikunjungi anak.

Ini hal-hal yang dapat diajarkan pada anak mengenai keamanan internet:

  1. Jangan pernah memberikan informasi pribadi sebelum mendapat izin dari orangtua. Hal ini termasuk nama, alamat, nomor telepon, usia, ras, nama atau lokasi sekolah, atau nama teman. Beberapa situs memerlukan identitas orangtua untuk pengguna di bawah umur.

  2. Jangan berbagi kata sandi (password) dengan orang lain, bahkan dengan teman.

  3. Jangan pernah bertemu dengan teman yang dikenal melalui internet tanpa sepengetahuan orangtua. Akan lebih baik apabila orangtua menemani anak dan bertemu di tempat umum.

  4. Jangan memberikan respons terhadap pesan yang memberikan rasa tidak nyaman atau menyakiti perasaan. Jangan pedulikan pesan tersebut, stop komunikasi, dan beri tahu orangtua atau orang dewasa lain yang dapat dipercaya. (Hilman/dok.freepik.com)