BABY

Kisah Pilu Bayi Debora



Tiara Debora Simanjorang, putri kelima pasangan Henny Silalahi dan Rudianto Simanjorang ini harus meregang nyawa karena diduga kurangnya biaya dan penanganan pihak rumah sakit yang lambat.

Kejadian tersebut bermula saat Debora yang sudah seminggu mengalami flu dan batuk. Ibu Henny sempat membawanya ke RSUD Cengkareng untuk mendapatkan obat dan nebulizer. Namun kondisinya di hari Sabtu, 9 September 2017 semakin memburuk. Deborah mengalami sesak napas disertai dengan keringat. Pasangan Henny dan Rudianto segera membawa putri kecilnya ini ke RS Mitra Keluarga Kalideres, yang tidak jauh dari rumahnya.

Mereka tiba pukul 03.40 WIB, Debora pun langsung diberi bantuan oleh dokter jaga IGD dengan obat pengencer dahak serta penyedotan lendir. Namun setelah melihat kondisi Debora yang semakin lemah, dokter menyarankan untuk dirawat di ruang pediatric intensive care unit (PICU) dengan mengurus administrasinya terlebih dahulu.

Namun sayangnya, rumah sakit swasta yang tidak menangani pasien BPJS itu pun tidak menerima biaya administrasi dari pihak pasien yang hanya sebesar Rp 5.000.000. Dikutip melalui akun Facebook Birgaldo Sinaga dalam statusnya, ia mengatakan bahwa atasan pihak rumah sakit tidak memberi izin Debora dimasukkan ke PICU sebelum menyelesaikan uang muka sebesar Rp 19.800.000.

Pihak rumah sakit sempat meminta orangtua Debora untuk merujuk ke rumah sakit yang memiliki instalasi PICU dan menangani pasien BPJS. Namun sayangnya Ibu Henny dan Rudianto belum mendapatkan rumah sakit dengan instalasi PICU. Setelah 6 jam di IGD, kondisi Debora pun terus menurun. Hingga akhirnya pukul 10.00 WIB, bayi 4 bulan ini dinyatakan meninggal dunia. Ya, bidadari mungil ini kini telah berpulang ke pangkuan Yang Maha Kuasa.

Pemberitaan Debora ini langsung menjadi viral di media sosial. Beberapa netizen menyayangkan pelayanan rumah sakit yang belum mengizinkan penggunaan PICU untuk Debora. (Seva/TW/Dok. Freepik)