Walau berprofesi sebagai komedian, namun Aden Bajaj mengaku susah melucu di depan anak! Pemilik nama asli Raden Asep Saepuloh (Aden Bajaj) ini adalah komedian, sekaligus ayah dari Shaka Samara Denta, 2 tahun. Mau mengenal lebih jauh sosok Aden sebagai ayah? Simak wawancara eksklusif kami dengan Aden yuk, Moms.
Adakah perubahan yang terjadi setelah menjadi ayah?
Biasanya saya masih menyempatkan untuk mengobrol dan makan bersama teman usai bekerja, tapi kini saya langsung pulang karena ingin segera bermain dengan Si Kecil. Kalau dahulu teman menjadi tempat pelepas lelah, kini anak sudah menjadi pelipur lara untuk saya.
Selain itu, menurut istri saya jadi kurang lucu dan lebih serius setelah punya anak. Mungkin karena sudah memiliki buah hati, jadi bukan saatnya bercanda lagi. Kini malah terbalik, ia yang suka bercanda. Saya juga jadi lebih mudah panik dibanding istri. Jadi ketika ada sesuatu terjadi pada Shaka, seperti saat badannya panas, saya ingin cepat-cepat membawanya ke rumah sakit. Padahal panasnya hanya karena tumbuh gigi!
Apakah Anda sering melucu untuk menghibur Si Kecil?
Kalau di depan anak saya susah untuk melucu. Takut dan khawatir karena anak pertama. Kadang-kadang saya takut salah bicara dan ditiru olehnya. Jadi sekarang lebih menahan ucapan dan perilaku, supaya tidak ditiru. Terutama karena semakin hari, sifat saya yang kurang baik mulai terlihat dalam dirinya. Salah satunya, yaitu susah minta maaf. Kalau salah, ia hanya mau salim dan cium. Tapi ketika diberitahu untuk meminta maaf, tidak mau.
Ternyata ada juga sifat saya yang menurun padanya! Melihat hal ini membuat saya sadar, bahwa sifat ini tidak bagus. Jika pada anak saja terlihat tidak enak, apalagi pada saya. Jadi seperti cermin untuk diri sendiri. Pelan-pelan saya mulai memperbaiki dan mengajarinya kembali.
Anda adalah seorang komedian. Apakah bakat komedi terlihat menurun pada anak?
Sepertinya iya! Karena Si Kecil suka bercanda dengan ibunya. Ia juga iseng, suka dengan sengaja mengulang kata-kata dan meniru gaya sepupunya yang sedang menangis. Jadi sudah tahu pola-pola lawak.
Meski sudah terlihat memiliki bakat komedi, saya tidak berharap ia akan mengikuti jejak saya. Sebab ia adalah anak perempuan, sepertinya kurang bagus kalau terlalu sering jahil dan banyol. Kalau sekedar menjadi MC yang lucu, tidak masalah. Tapi sebaiknya tidak jadi pelawak, lebih baik jadi pengusaha. Haha.
Apa sikap Si Kecil yang paling bikin gemas?
Susah pakai baju! Momen ganti baju, sudah seperti mau perang. Ia hanya mau pakai celana pendek dan kaus dalam. Padahal kami sudah menjejerkan baju ganti untuk dipilih. Jadinya pelan-pelan kami bujuk, baru ia mau.
Kebetulan sekarang Si Kecil lagi suka dengan kucing. Ini jadi senjata ampuh untuk membuatnya luluh. Kalau sudah lebih dari 20 menit ia belum mau pakai baju lengkap, kami ajak dia untuk memberi makan kucing dengan syarat harus pakai baju dahulu. Biasanya trik ini ampuh untuk membuatnya berpakaian lengkap.
Hal apa yang paling menyenangkan dari memiliki anak perempuan?
Dibanding istri, anak saya lebih sering memanggil saya. Memang rata-rata anak perempuan lebih manja dengan bapaknya, kan? Ini membuat saya sangat senang. Misalnya saja saat baru sampai di rumah dan turun dari mobil, saya sudah mendengar Shaka memanggil 'Papi' dari dalam rumah.
Ketika ia baru bangun, orang pertama yang dicari bukan mamanya, tetapi saya. Saya sampai harus keluar dari kamar mandi, untuk menggendongnya agar ia berhenti menangis. Istri juga terkadang jadi iri karena Si Kecil lebih sering memanggil saya. Namun sifat manjanya membuat saya merasa dibutuhkan. Ini yang membuat saya merasa sangat bangga menjadi seorang ayah! (Claudia Carla/TW/Dok. Instagram @adenbajaj)