MERUPAKANanugerah luar biasa bagi wanita ketika mereka bisa mulus melahirkan saat persalinan. Segala perasaan hadir jadi satu: bahagia, haru, bangga, dan tak menyangka. Tapi, dari proses biologis yang dialami wanita, kerap membuat tubuh naik drastis atau buncit atau gemuk. Dan, tak sedikit dari kondisi yang tak bisa mengembalikan kondisi tubuh seperti dulu: ramping. Pula tak sedikit bobotnya makin bertambah saat melahirkan anak kedua dan anak ketiga.
Pasca melahirkan itu, banyak wanita menginginkan kembali tubuh ideal. Tapi, mereka hanya sekedar 'ingin' saja, tak adaaction plan-nya. Ya, padahal ada pertanyaan awal yang harus dijawab ialah: apa langkah pertama Anda biar tubuh ideal menjadi kenyataan?
Langkah awalnya – seperti yang sudah Anda ketahui – ialah berolahraga. Dalam kondisi tubuh relatif sudah mengalami obesitas, olahraga lari merupakan olahraga yang 'berat' untuk wanita. Mulai dari tekanan beban pada lutut atau karena menurunnya kepadatan tulang wanita setiap tahun. Sehingga riskan untuk mengalami osteoporosis atau patah tulang pada kaki.
Dan dalam kondisi itu, jalan sehat jadi alternatif olahraga yang baik. Apalagi banyak keuntungan dalam jalan sehat. Berikut penjelasan lengkapdr. Michael Triangto, Sp.KO, dokter spesialis dokter olahraga Slim + Health Sports Therapy dan penulis bukuJalan Sehat denganSports Therapy,mengenai keuntungan dari jalan sehat.
Murah harganya. Jalan sehat dapat dilakukan di mana saja tanpa harus mengeluarkan sejumlah uang untuk menjadi anggota kelab kebugaran atau senam yang biayanya cukup mahal. Selain itu, tak perlu juga membeli peralatan mahal dan memerlukan ruang yang luas untuk menyimpannya.
Aman. Hampir semua orang mampu melakukan jalan sehat. Selain itu, jalan kaki merupakan gerakan fisiologis yang memang diciptakan oleh Tuhan bagi manusia untuk bergerak maupun berpindah tempat. Oleh sebab itu, setiap manusia yang memiliki keseimbangan tubuh yang baik akan aman melakukannya.
Pada kaum manula maupun penderita sakit berat yang baru saja sembuh akan terjadi kelemahan otot termasuk otot anggota gerak. Hal inilah yang akan mengganggu sistem keseimbangan tubuh. Bagi kelompok ini, sebaiknya mereka dilatih terlebih dahulu dalam posisi yang lebih aman, misalnya duduk ataupun berbaring sampai memiliki kekuatan otot yang cukup dan mampu menguasai keseimbangan tubuh dalam melakukan jalan sehat.
Kondisi lainnya adalah jika seseorang tidak mampu melakukan jalan kaki dengan baik, maka hal tersebut merupakan tanda adanya masalah serius dengan kesehatannya sehingga memang sudah sepatutnya ia menghindari kerja fisik yang berlebihan.
Hemat waktu. Cukup dilakukan 30 menit/kali selama 3-5 kali seminggu. Dengan demikian tak perlu dilakukan setiap hari, sehingga kita dapat menghemat waktu yang sudah semakin mahal bagi masyarakat modern sekarang ini.
Tidak ada batasan waktu dan tempat. Jalan sehat dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja selama dilakukan sesuai dengan ketentuan resep latihan yang dibuat oleh dokter spesialis yang kedokteran olahraga.
Siapa saja yang perlu melakukan jalan sehat?
“Bagi orang yang waktunya sudah habis untuk bekerja, saya anjurkan untuk melakukan jalan sehat mengelilingi lokasi di mana ia makan siang selama 30 menit dan itu sama nilainya dengan melakukan olahraga pagi ataupun sore hari,” terang dokter Michael.
Pelaksanaannya adalah setelah akan siang difood courtmal yang tak jauh dari kantor, jalan sehat dapat dilakukan dengan melakukanwindow shoppingberkeliling mal tersebut. “Kesimpulannya, waktu istirahat kerja juga dapat digunakan untuk mempertahankan kesehatan sekaligus menyalurkan hobi cuci mata ataupun belanja tanpa harus meninggalkan pekerjaan,” tutupnya. (Qalbinur Nawawi/ Dok. Free Pik)