BABY

Wajib Tahu! Ini MPASI Ideal Sesuai Usia Bayi (II-Habis)



Salah satu problema umum para ibu baru ialah mereka belum mengetahuinya makanan pengganti Air Susu IBU (MPASI) disetiap usia bayi. Akhirnya, mereka kebingungan saat menyiapkan makanan untuk anak. Alhasil, akhirnya makanan yang diberikan merupakan hasil pengalaman dari keluarga atau tetangga.

Kondisi itu tak bisa dididamkan begitu saja, karena pencernaan bayi butuh beradaptasi dan punya kemampuannya tersendiri dalam mencerna makanan. Untuk itu, mereka tidak bisa asal diberikan makanan. Lebih dari itu, sudah ada panduan MPASI dari setiap jenjang usia bayi.

Jadi, bila Anda mengikutinya, anak Anda bisa tumbuh dengan tumbuh kembang optimal. Di bawah ini kami sudah mengulas MPASI ideal sesuai umur yang bisa Anda jadikan referensi. Berikut ulasan menariknya.

>>Bayi 9-11 Bulan

Apa MPASI-nya?

Setelah anak Anda terbiasa mengonsumsi buah-sayuran dan asupan protein, Anda sudah boleh menyertakan nasi sebagai salah satu komposisi dalam makanan hariannya. Itu karena semakin tumbuh besar sistem pencernaan bayi sudah terbiasa sudah bisa menerima makanan bertekstur kasar.

Catatan : Anda sudah boleh memberikan rasa asin dan manis kepada anak, namun tidak berlebihan.

>>Bayi 11-12 bulan

Apa MPASI-nya?

Setelah anak sudah memberi semua jenis makanan – baik buah-sayuran, protein, karbohidrat – kini moms sudah boleh mengenalkan bayi makanan dalam bentuk potongan. Jadi, nanti Si Kecil bakal memegang makanannya sendiri. Dan dari sana ia belajar menggigit untuk merangsang pertumbuhan giginya.

Catatan : Jangan sering membiasakan makanan berasa yang bukan rasa aslinya. Karena itu membuat dia jadi anak pemilih saat makan.

>>Bayi 12 bulan ke atas

Apa MPASI-nya?

Anda sudah tidak perlu lagi meracik menu MPASI jika anak sudah lebih dari setahui. Itu karena dari sistem pencernaan dan gigi mereka sudah siap mengonsumsi makanan yang biasa disantap keluarga – apakah itu sayur, ikan atau daging.

Catatan: Buatlah menu makanan Si Kecil bervariasi, hal itu agar ia lahap saat makan. (Qalbinur Nawawai/ Dok. Free Pik)