Lembaga UNICEF mengeluarkan data bahwa sebanyak 2,6 juta bayi dari 1.000 kelahiran di Inggris meninggal di usia awal kehidupannya. Angka tersebut lebih tinggi dibanding beberapa negara bagian lain seperti Latvia dan Kuba. Menurut penelitian tersebut, penyebab utama adalah karena rendahnya tingkat menyusui, obesitas, serta penundaan persalinan.
Para ahli juga menyebutkan bahwa alasan utama bayi meninggal sangat dipengaruhi gaya hidup ibunya. Jika sang ibu mengalami obesitas atau melahirkan di usia tua, maka bayi yang lahir bisa terkena risiko komplikasi bahkan mengalami kelahiran prematur. Kondisi hamil anak kembar juga memungkinkan tingginya tingkat kematian dalam kandungan atau sesaat setelah lahir.
Fakta lain dari penelitian ini menunjukkan, bayi yang tidak disusui secara langsung setelah lahir lebih rentan terhadap penyakit fatal. Hal ini dikarenakan sang ibu tidak memberikan imunitas pada bayi yang didapat melalui pemberian ASI secara eksklusif.
Selain itu, tindakan medis yang tepat juga mendukung kehidupan bayi yang baru lahir. Sayangnya, hal ini belum terpenuhi di Inggris, karena tim medis mereka lambat dalam mendeteksi penyakit dan infeksi seperti pneumonia.
Tak hanya di Inggris, namun negara seperti Republika Asia Tengah juga memiliki indikasi tingkat kematian bayi yang baru lahir. Penyebabnya dilihat dari jumlah tenaga medis yang kurang, sistem kesehatan yang masih lemah, serta sandar kebersihan yang rendah. Sedangkan beberapa negara seperti Jepang, Singapura, dan Islandia merupakan negara yang tergolong aman dari faktor-faktor di atas.
Henrietta Fore, dari UNICEF, mengatakan bahwa tingkat kematian balita memang telah berkurang dua kali lipat dalam 25 tahun terakhir. Namun, hal ini bukan sebuah kemajuan karena masih tingginya tingkat kematian pada bayi berusia kurang dari satu bulan. “Mengingat mayoritas kematian ini (sebenarnya) dapat dicegah, jelas, kita gagal dalam menyelamatkan bayi di dunia,” tambahnya.
Juru bicara Departemen Kesehatan Inggris pun menyatakan: “Kami telah berkomitmen untuk mengurangi separuh angka kematian bayi baru lahir, batita dan kematian ibu di NHS pada tahun 2025. Kami telah menginvestasikan jutaan peralatan untuk pelatihan dan keselamatan bagi staf, serta memastikan dilakukannya penyelidikan secara independen pada setiap kelahiran gagal yang tidak dapat dijelaskan dan kematian bayi baru lahir.”
Karenanya, Moms, kita harus bisa menjaga diri kita sendiri bahkan saat tengah mempersiapkan diri untuk hamil. Mulai dari asupan yang cukup juga usia yang tepat untuk hamil hingga melahirkan. Perawatan bayi juga harus dilakukan dengan penuh kasih sayang, seperti memberikan ASI eksklusif dan menyusui secara langsung. Hal ini akan membantu menjaga kesehatan dan tumbuh kembang Si Kecil, serta meningkatkan kemungkinan hidup bagi setiap bayi di dunia. (Vonia Lucky/TW/Dok. Freepik)