Nama : Emily Wingfield
Umur: 31 Tahun
Berat badan sebelum: 80 kilogram
Berat badan sesudah: 55 kilogram
Masalah Emily
Awal masalahnya, saat saya kencan dengan pacar baru saya yang setiap diajak makan malam selalu makanan kurang sehat. Dan lagi, kencan itu bisa datang lima kali seminggu. Mulanya, saya bisa menjaga makanan saya dalam porsi standar. Namun, karena intensitasnya yang banyak dan saya tidak punya kegiatan olahraga, badan saya pun 'membengkak', yakni menjadi 80 kilogram.
Hal itu menjadi tekanan psikologis bagi saya. Apalagi setelah saya memutuskan bertunangan. Tepatnya April 2016. Saya diselimuti rasa cemas berlebihan saat itu. Pikiran saya tidak tenang. Dasarnya: bukankah semua wanita ingin pernikahannya sempurna dengan pengantin tampil cantik?
Akhirnya, saya pun memutuskan selama 18 bulan menuju pernikahan saya melakukan 'diet pernikahan'. Target saya: saya harus tampil cantik dengan tubuh langsing! Demikian seperti dilansir laman Womens Health.
Solusi Emily
Langkah pertama yang saya lakukan ialah mengatur pola makan – menu makan harian saya. Sebelumnya, saya sering mengonsumsi sandwich sebagai makan siang dan junk food sebagai makan malam. Tapi semenjak diet... No way! Saya mulai membuat sarapan dan makan malam sehat sendiri, seperti salad ayam dan tumis sayur-daging serta camilan kacang-kacangan dan buah.
Saya sendiri menargetkan memangkas 1.500 kalori per hari. Dan dalam waktu enam bulan, tanpa berolahraga saya mampu menurunkan 3 kilogram. Dari sini kepercayaan diri pun muncul, yang membuat saya ikut gabung dalam kelas Zumba. Tidak ngoyo, saya hanya latihan sekali seminggu. Lalu dua bulan kemudian saya berhasil menurunkan 4.5 kilogram.
Diet selesai? Tidak, Moms. Rupanya saya makin semangat menjalani diet, khususnya aktivitas fisik. Saya menambah kelas bodypump dalam agenda olahraga saya. Bisa dibayangkan: menjalani dua kelas dalam seminggu itu sangat luar biasa capeknya.
Pencapaian Emily
Tetapi, hal itu pada akhirnya setimpal dengan yang saya dapatkan. 2.200 kalori yang saya pangkas, akhirnya membuat saya turun sampai 55 kilogram. Luar biasa! Itulah satu kata yang muncul dalam hati saya.
Setelah mengatur pola dan berolahraga, saya mendapatkan tubuh yang saya harapkan. Dan, gaun? Saya sudah siap berlenggang dalam altar dan berjanji sehidup semati!
Buat saya, proses diet membawa bukan saja mewujudkan impian pernikahan yang saya impikan. Namun, memersiapkan fisik saya menjalani pasca hari pernikahan. Karena, saya – dengan badan langsing – merasakan badan jauh lebih sehat dan tidak mudah capek. Ah, rupanya inilah kebahagian terdalam yang saya rasakan. Bukan hanya badan langsing semata. (Qalbinur Nawawi/ Dok. Free Pik)