Salah satu hal yang penting namun paling sulit diajarkan pada Si Kecil adalah untuk meminta maaf. Padahal, hal ini penting dilakukan agar anak dapat bertanggung jawab pada kesalahan yang mereka perbuat. Karenanya, minta maaf sangat perlu diajarkan sedini mungkin, sebagai salah satu tahap untuk mendisiplinkan Si Kecil.
Untuk memudahkan Moms dalam membimbing Si Kecil agar berani meminta maaf, 4 cara ini bisa dijadikan panduan yang mudah dan sederhana untuk dilakukan:
1. Tanamkan Sejak Kecil
Saat Si Kecil memasuki usia balita, maka Moms akan lebih mudah dalam mengajari mereka tentang meminta maaf. Langkah sederhananya, Anda bisa memberi pelukan sihir ketika mereka melakukan kesalahan sekecil apapun. Dengan begitu, anak akan mengerti bahwa meminta maaf bukan sesuatu yang menakutkan.
2. Jadilah Contoh
Jika Anda memang melakukan kesalahan pada Si Kecil, baik sengaja atau tidak, maka meminta maaf depannya akan menjadi contoh baik. Jangan lupa untuk perhatikan hal-hal berikut:
- Pastikan Anda mengatakan maaf setelah Si Kecil berhenti bereaksi seperti marah atau menangis.
- Jika Anda sempat berteriak tanpa alasan pada Si Kecil, minta maaflah dan jelaskan bahwa Anda sedang tidak dalam kondisi baik dan seharusnya tidak melakukan hal tersebut.
- Sampaikan bahwa Anda mencintai mereka berulang kali. Katakan bahwa setiap manusia tidak sempurna dan pasti melakukan kesalahan. Maka, mereka harus bertanggung jawab pada hal tersebut dengan meminta maaf secara tulus.
- Meminta maaf bukanlah sebuah kelemahan, tapi tanda bahwa dia adalah orang yang kuat dan berani bertanggung jawab pada tindakannya.
3. Jangan Menggunakan Permintaan Maaf untuk Memanipulasi
Minta maaf memang baik dilakukan untuk mengakui kesalahan. Namun, ada kalanya sang anak hanya meminta maaf agar kesalahannya dilupakan oleh orang lain. Hal ini bukanlah hal baik sehingga Si Kecil perlu diingatkan. Anda harus bersikap tegas bahwa minta maaf adalah untuk mengakui kesalahan mereka secara tulus dan tidak akan mengulanginya lagi.
4. Ajarkan untuk Meminta Maaf dengan Tulus
Lalu, apa sebenarnya meminta maaf yang tulus? Hal ini terlihat ketika kita mampu mengucapkan kata maaf tanpa ada paksaan, meski ada perasaan berat saat mengakui kesalahan. Sayangnya, anak-anak mudah percaya bahwa tidak apa-apa menjadi tidak tulus dan mengatakan maaf akan memperbaiki keadaan dengan mudah.
Sebagai langkah bijak, Anda harus memberikan waktu untuk menghukum Si Kecil ketika ia bersalah. Hal ini akan membuat nya berpikir bahwa ia harus meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya kembali. Hal ini tentu akan mempengaruhi sikapnya saat dewasa nanti. (Vonia Lucky/TW/Dok. Freepik)