Menjelang persalinan, Moms biasanya dihadapkan pada kemungkinan persalinan normal atau operasi caesar. Jika bisa memilih, apa saja yang harus diperhatikan dan dijadikan pertimbangan?
Bagi Moms yang sedang mengandung, salah satu persoalan yang harus dihadapi adalah memilih antara persalinan normal atau melalui operasi caesar. Sebuah fakta mengejutkan datang dari hasil sebuah survei terhadap 849 ibu muda di Indonesia, yang dikutip dari buku kehamilan karangan Nadia Mulya. Menurut survei itu, 46% di antara mereka lebih memilih persalinan dengan operasi caesar.
Meskipun begitu, bukan berarti metode melahirkan normal tak lagi banyak diminati. Masih banyak para ibu yang memilih melakukan proses persalinan normal karena dianggap lebih alami dan tanpa melibatkan pisau bedah.
Tak perlu bingung untuk menentukan pilhan. Anda bisa menentukan cara mana yang tepat untuk melahirkan Si Kecil sesuai kondisi yang dialami atas petunjuk dokter kandungan. Adapun kondisi-kondisi yang sering menjadi alasan yang mengharuskan Moms melakukan operasi persalinan caesar adalah sebagai berikut:
1. Ukuran bayi besar sedangkan ukuran pinggul ibu kecil.
2. Bayi dalam posisi yang tidak memungkinkan seperti, sungsang.
3. Ibu akan melahirkan bayi kembar.
4. Proses pembukaan yang terlalu lambat sehingga si bayi tidak mendapatkan cukup oksigen.
5. Pengalaman traumatik sang ibu yang sebelumnya pernah melahirkan secara normal.
6. Ibu memiliki riwayat medis yang tidak mendukung untuk melahirkan secara normal (diabetes, tekanan darah tinggi, HIV, herpes, atau masalah pada plasenta).
Jika Moms mengalami kondisi-kondisi tersebut dan dokter telah merekomendasikan, maka sebaiknya Anda melakukan persalinan sesuai prosedur demi keselamatan ibu dan bayi. Persalinan normal maupun melalui caesar, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini kelebihan dan kekurangan dari metode persalinan normal dan caesar. (Binar Murgati/DON/TW/Dok. Freepik)