FAMILY & LIFESTYLE

Kenali Pneumonia pada Anak



Menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) pneumonia masih menjadi penyakit infeksi yang paling mematikan untuk anak berusia kurang dari 5 tahun. Setiap 20 detik, 1 dari 6 orang anak meninggal karena pneumonia. Padahal pneumonia merupakan penyakit infeksi yang dapat dihindari.

Pneumonia merupakan radang akut yang menyerang jaringan paru dan sekitarnya yang umumnya disebabkan oleh berbagai macam virus, bakteri atau jamur. Saat Si Kecil mengalami pneumonia, sekumpulan kantong-kantong udara kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-parunya akan bengkak dan dipenuhi cairan.

Berdasarkan IDAI, gejala yang ditunjukan saat mengalami pneumonia didahului dengan demam dan gejala infeksi saluran pernapasan atas akut, misalnya batuk, yang kemudian terjadi peningkatan frekuensi nafas sehingga Si Kecil tampak sesak.

Hitung Napas Si Kecil

Sesak merupakan gejala utama pada pneumonia. Sesak pada anak ditandai dengan napas cepat atau takipneu dan tarikan dinding dada ke dalam. Takipneu juga merupakan tanda pneumonia yang penting. Untuk itu kenali tanda awal pneumonia ini dengan menghitung frekuensi napas Si Kecil selama 1 menit.

Napas anak dikatakan cepat apabila frekuensi napasnya lebih atau sama dengan 60 kali permenit pada anak berusia < 2 bulan, lebih atau sama dengan 50 kali permenit pada anak berusia 2 bulan hingga 11 bulan, dan lebih atau sama dengan 40 kali permenit pada anak berusia 1 tahun hingga 5 tahun.

Waspadai Tanda Berikut

Bila napas anak cepat disertai dengan tarikan dinding dada ke dalam, dapat pula disertai dengan gejala kepala seperti mengangguk-angguk ketika bernapas dan/atau kebiruan pada bibir, maka pada anak tersebut terdapat kondisi sesak napas.

Jika Si Kecil sesak, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat karena apabila terdapat demam dan batuk sebelumnya, mungkin gejala dari pneumonia. Si Kecil akan ditangani dengan pemberian oksigen dan pemberian antibiotik di fasilitas kesehatan.

Untuk menanggulangi pneumonia Badan Kesehatan dunia (WHO) mencanangkan 3 hal penting:

  • Proteksi Balita

Proteksi Si Kecil sejak dini dengan menyediakan lingkungan hidup yang sehat, yaitu nutrisi yang cukup, ASI eksklusif sampai bayi usia 6 bulan, dan udara pernafasan yang terbebas dari polusi (asap rokok, asap kendaraan, asap pabrik). Pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan kejadian pneumonia pada balita sebesar 20 persen.

  • Pencegahan Pneumonia

Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan imunisasi lengkap kepada Si Kecil. Imunisasi yang lengkap mencakup beberapa jenis imunisasi yang terkait dengan pneumonia dapat menurunkan kejadian pneumonia sebesar 50%. IDAI juga telah merekomendasikan pemberian imunisasi PCV untuk anak berumur 2 bulan hingga 5 tahun.

  • Tata Laksana yang tepat

Dimulai dari deteksi dini gejala pneumonia dan memberikan pengobatan yang cepat dan tepat pada balita yang mengalami pneumonia. Akses terhadap layanan kesehatan dan ketersediaan obat serta oksigen juga merupakan hal yang sangat penting.(Vonda Nabilla/MA/Dok.Freepik)