BABY

4 Macam Penyakit Kulit Yang Sering Dialami Bayi



Kulit bayi yang masih sensitif kerap mengalami masalah. Karenanya, kenali beragam penyakit dan malah kulit yang biasa terjadi pada Si Kecil. Dengan begitu, Moms dapat menanganinya dengan segera dan tepat.

  1. Ruam Popok


    Apakah kulit bayi di sekitar daerah popok terlihat kemerahan, muncul titik-titik merah, dan terasa gatal sehingga membuatnya rewel? Jika ya, mungkin itu adalah ruam popok atau juga dikenal sebagai diaper rash.

    Menurut dr. Dina Muktiarti, Sp.A(K), dari IDAI, ruam popok biasanya dikarenakan iritasi kulit akibat kontak dengan bahan popok atau urine maupun feses yang tidak segera dibersihkan. Maka, tidak heran kalau area yang paling sering terserang ruam popok adalah area yang terpapar popok, seperti bokong dan pangkal paha.

    Untuk mencegahnya, dr. Dina menganjurkan Moms untuk rutin mengganti popok sekali pakai. Sebaiknya ganti popok setiap 4 jam bila Si Kecil hanya pipis saja. Tetapi, kalau buang air besar, segera ganti popoknya. Selain rutin mengganti popok, oleskan pula salep yang mengandung zink untuk membantu meredakan ruam popoknya.

  2. Eksim Susu

    Sering juga sidebut dengan dematitis atopik. Ini menjadi penyakit kulit yang paling sering diderita bayi dan anak. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), eksim susu adalah radang kulit berulang yang disertai gatal dan biasanya muncul di wajah Si Kecil.

    Moms bisa melihat tandanya pada kulit Si Kecil, seperti bintil-bintil kemerahan yang biasanya disertai rasa gatal. Jika eksim susu berlangsung lama, kulit bayi bisa menjadi kering, bersisik, luka, bahkan menebal hingga menjadi kehitaman.

    Penyebab eksim susu belum diketahui secara pasti. Namun, faktor alergi turunan bisa jadi pemicu. dr. Zakiudin Munasir, Sp.A., spesialis anak dari FKUI-RSCM, menyarankan Moms untuk selalu menjaga kebersihan dan kelembapan kulit Si Kecil.

    Selain itu, hindari faktor penyebab kekambuhan eksim susu tersebut. Untuk mencegahnya, Dr. Zakiudin merekomendasikan mandi air hangat 1-2 kali sehari sekitar 10 menit. Setelah itu, segera oleskan pelembap ke kulit Si Kecil.

  3. Roseola

    Infeksi kulit ini disebabkan oleh virus herpes tipe-6 dan sangat umum terjadi pada bayi dan balita. Masa inkubasi virus ini adalah 2 minggu. Setelah itu akan muncul gejala seperti demam tinggi mendadak selama 3-7 hari.

    Si Kecil juga akan mengalami batuk, pilek, kurang nafsu makan, diare, bahkan pembengkakan kelenjar di leher. Ketika demam mulai hilang, muncul ruam dan bercak yang menyebar ke seluruh tubuhnya. Di masa ini, sebaiknya hindari anak untuk bertemu dengan orang lain, karena bisa menular.

    Saat mengalami roseola, American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan untuk memberi Si Kecil banyak minum dan mandi air hangat. Tak lupa juga membersihkan suam-suam kuku dengan menggunakan spons lembut.

    “Sejauh anak Anda bisa makan atau bermain dengan normal ketika suhu tubuhnya naik turun, maka orang tua tidak perlu khawatir. Namun jika suhu tubuhnya turun dan anak Anda masih terlihat sakit, maka kemungkinan penyakit yang diidapnya lebih serius,” tegas Dr. Patricia Treadwell, M.D., FAAP, profesor pediatri dan dermatologi di Indiana University School of Medicine, dan juga mantan ketua AAP bagian dermatologi.

  4. Miliaria

    Masalah kulit lain yang juga kerap dijumpai pada bayi dan anak adalah miliaria. Ditandai dengan bintil-bintil kecil berwarna merah yang kerap berisi air di tubuh Si Kecil, mirip biang keringat. Bintil merah ini menimbulkan rasa gatal yang cukup hebat sehingga bisa menganggu tidur anak dan membuatnya rewel.

    Udara panas juga membuat ia semakin tidak nyaman sekaligus menjadi pemicu kambuhnya miliaria. Jika tidak segera ditangani, miliaria yang mengaami iritasi dan kontak dengan kuman kulit ini bisa menimbulkan infeksi hingga menjadi bisul berisi nanah. (Tiffany Warrantyasri/Vonia Lucky/MA/Dok. Freepik)