FAMILY & LIFESTYLE

Alya Rohali Dukung Bakat Anak

alya rohali


Sebagai orangtua, artis multitalenta, Alya Rohali, 36, sangat mendukung bakat anak-anaknya. Ditemui dalam acara Gelar Pamit para peserta dari Wijaya Music House yang akan mengikuti kompetisi choir di Italia, Alya juga merasa turut bangga melihat anak-anak yang mampu meraih sukses di bidang yang mereka sukai.

Bagi Alya, dengan menjalani apa yang mereka suka, anak-anak akan lebih mudah berkembang. Seperti yang dialami putri sulungnya, Adjani Ramadina, yang berkesempatan menjadi salah satu peserta dalam kompetisi choir di Italia tersebut.

“Kebetulan anak saya menjadi salah satu peserta dalam kompetisi ini. Mereka juga sebagai pembawa misi budaya, karena mereka akan membawakan banyak lagu daerah di sana. Selain itu, mereka juga memakai kostum dan membawa gerakan tari tradisional Indonesia,” jelasnya antusias.

Mantan Putri Indonesia tahun 1996 ini juga menambahkan, ia merasa bangga melihat perjuangan anak-anak yang tetap semangat berlatih untuk kompetisi di sela waktu sekolahnya. “Kadang sebagai ibu, saya khawatir mereka akan 'kecapekan'. Tapi, mereka tidak pernah mengeluh dan tetap semangat. Padahal kegiatannya banyak,” lanjutnya.

Sebagai orangtua, Alya merasa bangga melihat kerja keras anak-anak dalam mengejar cita-citanya. “Karena suka menyanyi, mereka sangat ikhlas melakukan ini. Tidak ada paksaan apa pun, saya hanya memfasilitasi dan dukung agar mereka bisa berkembang. Ini pasti akan menjadi kebanggaan bagi kami, orangtua. Bagi ksmi, yang prnting untik anak-anak adalah mereka bisa membawa pengalaman dan wawasan yang baru,” lanjut Alya.

Irianti Erningpraja, salah satu musisi tanah air juga mengatakan, kegiatan seperti ini memang dapat menumbuhkan jiwa kompetisi pada anak. “Dalam kompetisi, tidak usah memikirkan menang atau kalah. Kalah pun nggak masalah, asal kita sudah memberikan yang terbaik. Tapi, biasanya malah orangtuanya yang berambisi anak harus jadi juara 'kan?,” ungkap pelantun lagu “Ada Kamu” ini.

Irianti juga menambahkan, kompetisi dapat memberikan pengalaman dan jam terbang bagi anak. “Menurut suatu penelitian, untuk menjadi orang yang besar dibutuhkan 10.000 jam terbang. Jadi, pergunakan kompetisi semacam ini dengan semaksimal mungkin. Kemenangan itu bonus dari Tuhan. Siapa tahu anak bisa go international suatu saat nanti,” tutup musisi era 80-an itu.

Sekitar 23 orang dari tim choir Wijaya Music House turut serta dalam kompetisi paduan suara internasinal “10th International Competition and Festival of Jazz, Gospel, Pop and Secular and Sacred Music” yang diadakan di Riva Del Garda, Italia. Dalam kompetisi ini, tim akan membawakan lagu-lagu daerah diperkuat dengan gerakan tari dan kostum tradisional Indonesia. Dengan itu, kompetisi yang juga didukung oleh Kementrian Pariwisata & Ekonomi Kreatif RI ini dapat membawakan misi budaya di kancah internasional. (Aulia/doc.M&B)