TODDLER

Ma, Terorisme Itu Apa?



Setelah kejadian ricuh di Mako Brimob beberapa hari lalu, kemarin (Minggu, 13 Mei 2018) kita kembali dikejutkan dengan berita teror bom yang terjadi di tiga gereja di Surabaya. Berita-berita seputar terorisme tersebut terus di-update melalui siaran media, baik online atau pun televisi, dan tanpa disadari Si Kecil pun dapat mengetahui kejadian tersebut. Bukan tak mungkin, Si Kecil akan merasa cemas dan khawatir melihat gambar-gambar yang ditayangkan dalam berita tersebut, lantas mulai bertanya-tanya.
Pembicaraan soal terorisme tentu bukanlah hal yang mudah dicerna anak. Akan tetapi, orangtua juga tidak boleh menutupi fakta yang terjadi. Apabila anak tanpa sengaja melihat adegan atau berita kekerasan terorisme atau sejenisnya, ini langkah-langkah yang perlu Moms lakukan:
Tanya soal pemahaman anak
Hal ini penting sebagai bahan pertimbangan untuk memberikan penjelasan dan menentukan langkah-langkah selanjutnya. Moms bisa memulai dengan pertanyaan sederhana seperti:
  • Apakah kamu tadi melihat berita bom itu?
  • Bagaimana perasaanmu setelah melihat berita tersebut?
Perlu diingat, anak masih memiliki keterbatasan untuk mengelola informasi, karena itu jangan sampai informasi yang kita berikan malah menjadi beban pikiran mereka.
Tenang
Wajar jika Moms mereka cemas dan takut kalau Si Kecil terbayang-bayang setelah menonton berita tersebut. Hanya saja, pastikan saat Anda bicara dengan anak, suara tetap tenang, nada rendah, dan jangan bicara terlalu cepat. Gerak tubuh pun perlu diperhatikan. Hindari beberapa gerakan yang mengindikasikan ketakutan seperti meremas tangan anak, mengguncang tubuh anak perlahan, atau bahkan menangis.
Siapa itu teroris? Apa itu terorisme?
Jawablah dengan singkat dan hindari kata-kata yang sulit dimengerti karena justru akan membuat anak bingung. Anda bisa menjawab bahwa teroris adalah sekelompok orang jahat yang suka melakukan teror, sehingga membuat orang lain takut. Seimbangkan juga dengan jaminan dari Moms dengan memberikan rasa aman kepada mereka. Katakan padanya kita akan menjaga mereka. Katakan juga bahwa tindakan kekerasan yang mereka lihat akan diberi hukuman dan ada polisi yang selalu berjaga dan bisa membuat situasi aman.
Bantu Si Kecil Ungkapkan Perasaan
Pertama, beri pengertian kepada Si Kecil kenapa seseorang bisa berbuat kejahatan, dengan bahasa yang mudah dimengerti. Seperti, “Kadang ada orang yang marah tapi nggak mau mengungkapkan perasaannya, sehingga akhirnya mereka menjadi sangat marah dan melakukan tindakan jahat. Jadi, kalau kamu marah sama orang lain sebaiknya kamu segera cerita pada mama, papa, atau guru yang bisa kamu percaya, ya”.
Batasi Akses Informasi
Saat terjadi peristiwa teror, ada baiknya Moms selalu waspada terhadap segala perkembangan informasi yang beredar. Hal ini penting karena tidak semua informasi perlu diketahui anak, terutama kesempatan mereka untuk melihat gambar dan adegan tidak layak terkait teror.
(Nanda Djohan/SW/Dok. Freepik)