FAMILY & LIFESTYLE

Fenomena Stay at Home Dads



Situs Time.com mencatat, jumlah stay at home dads meningkat 2 kali lipat dalam beberapa tahun terakhir. Di tahun 2000-an, media mulai mengangkat fenomena 'ayah di rumah' yang semakin menjamur. Ada sekitar 600.000 pria di dunia yang berkomitmen menjaga anak di rumah, sementara istrinya bekerja. Angka tersebut tentunya akan semakin besar, apalagi sekarang banyak sekali pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah. Jadi ayah tidak sepenuhnya menganggur dan mengurus anak.

Psikolog anak dan keluarga,Roslina Verauli, mengatakan bahwa pilihan ayah untuk berhenti bekerja dan fokus mengurus anak adalah hal yang normal-normal saja. Namun sayangnya, di Indonesia hal ini masih terlihat anehdari segi sosial dan budaya. Padahal, ini hanyalah masalah perubahan peran antara ayah dan ibu saja. Pembagian peran ini sebenarnya dapat Anda diskusikan agar porsinya seimbang. Peran aktif ayah dalam pengasuhan anak pun diketahui memiliki manfaat yang sangat banyak. Diketahui anak menjadi lebih sehat secara mental dan psikologis jika sang ayah ikut mengasuhnya sejak usia dini.

Selain itu, ayah yang bekerja pun saat ini tidak hanya sekadar bekerja serta tidak peduli dengan pola asuh dan tumbuh kembang anak. Tapi mereka sudah lebih proaktif dan membantu sang istri lewat teknologi yang dimilikinya. Karena sudah ada bantuan teknologi yang memudahkan, para ayahdapat lebih proaktif menjalani perannya sebagai orangtua.

Nah, bagaimana dengan pasangan Anda, Moms? Apakah ia termasuk tipe ayah yang sangat berperan dalam pengasuhan anak dan mungkin akan memutuskan mencoba bekerja dari rumah sehingga bisa merawat Si Kecil? (M&B/SW/Dok. Freepik)