FAMILY & LIFESTYLE

Liburan Harus Berkesan, Bukan Menjadi Beban



Apa yang terlintas di pikiran Anda ketika mendengar kata liburan? Menikmati keindahan kota-kota bersejarah di Eropa? Atau menikmati makanan khas dari Jawa Timur? Apa pun itu, pastinya terasa menyenangkan ya, Moms!

Sayangnya, jika Anda tidak berhati-hati, liburan justru dapat menimbulkan beban berlebih. Tidak hanya di koper tetapi juga pada kondisi keuangan Anda. Jangan sampai setelah masa liburan usai, tabungan Anda menjadi nol atau bahkan sampai berutang dengan kartu kredit.

Terapkan konsep Plan, Budget, and Save ala Prita Hapsari Ghozie yang dituis dalam bukunya Make It Happen! seperti berikut ini:

Menetapkan Rencana Berlibur

Bagi sebagian orang, berlibur menjadi hal yang wajib dilakukan minimal setahun sekali, untuk beristirahat dari rutinitas sehari-hari. Destinasi liburan tidak harus pergi ke luar negeri atau luar pulau.

Anda hanya perlu mencari lokasi yang menyenangkan untuk dihabiskan bersama keluarga. Dalam menetapkan rencana liburan, setidaknya Anda perlu tahu apa saja destinasi liburan dalam setahun ini.

Dengan bantuan kalender kerja, Anda bisa merencanakan dan mempersiapkan tiket serta biaya akomodasi lebih awal, siapa tahu Anda masih bisa mendapatkan harga promosi.

Rencanakan kapan Anda akan pergi berlibur dan berapa jumlah maksimum alokasi untuk kebutuhan liburan. Idealnya, seseorang akan mengambil antara 5-15 persen dari jumlah penghasilan setahun untuk berlibur.

Membuat Anggaran Berlibur

Setelah melakukan planning awal, langkah selanjutnya adalah membuat anggaran liburan. Coba diskusikan dengan keluarga mengenai destinasi liburan, transportasi untuk berangkat liburan (pesawat, kereta, kapal, atau mobil) dan transportasi di lokasi liburan.

Selain itu, bahas juga soal agenda liburan (kebun binatang, museum, arena bermain, atau theme park), dan tentukan apakah ingin ikut rombongan tur, paket travel, atau merancang sendiri. Nilai plus dari merancang liburan sendiri adalah flesibilitas waktu dalam berlibur dan penentuan tempat wisata.

Namun, umumnya biaya yang harus dikeluarkan lebih besar daripada ikut rombongan tur, apabila tidak disiplin mengatur pengeluaran. Jangan lupa masukkan pos belanja oleh-oleh dan asuransi perjalanan. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)