FAMILY & LIFESTYLE

Cara Menghadapi Penderita Skizofrenia



Moms, apakah Anda pernah mendengar istilah skizofrenia? Menurut MayoClinic, skizofrenia adalah salah satu penyakit mental serius di mana seseorang menafsirkan realitas secara tidak normal, atau dengan kata lain penderitanya sulit membedakan khayalan dan kenyataan.

Sayangnya, karena ketidaktahuan masyarakat tentang penyakit ini, penderitanya sering disebut 'gila'. Tak jarang pula masyarakat menganggap penyakit ini disebabkan oleh adanya kekuatan supranatural atau karena pengidapnya kurang iman. Padahal penyakit ini harus diobati secara serius dengan pengobatan secara medis.

Bagus Utomo, pendiri Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia, mengatakan masyarakat masih menganggap remeh penyakit ini. “Masih banyak masyarakat yang tidak membawa penderita skizofrenia ke tenaga medis. Mereka lebih memilih pergi ke orang pintar, atau bagi yang muslim memilih metode rukyah.” ujarnya saat sesi Wawancara dengan Komunitas Peduli Skizofrenia di Kantor Facebook Indonesia (26/07/2018).

Tak jarang pula ditemui kasus penderita skizofrenia yang ditelantarkan keluarganya di jalan karena rasa putus asa mereka menghadapi si penderita, hingga penderita skizofrenia yang dipasung. Padahal selain pengobatan medis, peran keluarga sangat diperlukan penderita skizofrenia untuk mendukung kesembuhan mereka.

Untuk itu, Bagus Utomo juga membagikan beberapa hal yang bisa Anda lakukan jika salah satu anggota keluarga Anda menjadi penderita Skizofrenia:

1. Seni Menjaga Jarak

Umumnya penderita skizofrenia mengalami paranoid yang membuatnya curiga dengan orang lain yang akan membahayakan dirinya, bahkan ingin membunuh mereka. Mereka takut orang lain akan melukainya, meski penderita skizofrenia tidak akan secara aktif melukai orang yang mereka curigai. Untuk mencegahnya, sebisa mungkin kita tidak dekat-dekat dengan mereka dan memberi jarak. Cara yang sederhana misalnya, dengan membiarkan mereka sendiri di kamar.

2. Hindari Stimulasi yang Membuat Mereka Semakin Paranoid

Ketika menonton televisi, penderita skizofrenia cenderung merasa penyiar yang menyampaikan sebuah berita di TV seperti membicarakan dirinya. Maka sebaiknya matikan TV agar mereka tidak semakin paranoid.

3. Amankan Benda-benda yang Membahayakan Penderita Skizofrenia

Jika penderita skizofrenia sudah sangat paranoid sehingga mereka mengumpulkan senjata tajam di rumah yang bertujuan untuk membela dirinya, segera amankan benda tajam tersebut jauh dari pasien. Jangan lupa pula untuk koordinasikan dengan RT, RW, dan petugas keamanan terdekat, agar aspek hukum terlindungi, baik untuk keluarga maupun penderitanya.

4. Selamatkan Penderita dari Keinginan Bunuh Diri

Jika penderita mengalami kecenderungan untuk bunuh diri sehingga memiliki peralatan-peralatan, zat-zat kimia, obat-obatan yang membahayakan harus segera disingkirkan untuk meminimalisir risiko yang tidak diinginkan.

5. Terhubung denganLayanan Kesehatan

Jika Anda memiliki keluarga yang mengidap skizofrenia pastikan Anda membawanya ke puskesmas dan telah memiliki BPJS. Obat-obatan skizofrenia sudah di-cover oleh BPJS dan sebagian obat-obat generik dasar seharusnya sudah tersedia di puskesmas.

Bagus juga berpesan pada keluarga penderita skizofrenia bahwa kita harus percaya bahwa skizofrenia merupakan penyakit otak serius yang membutuhkan perhatian khusus untuk diobati dan dapat menyikapi penyakit ini sama pentingnya dengan penyakit lain. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)