TODDLER

Ketahui 5 Cara Asah Kepercayaan Diri Balita



Kemampuan anak di usia balita semakin kompleks. Pemahaman mereka tak lagi sebatas kata, tetapi sudah kalimat-kalimat sederhana. Tak hanya itu, kepribadian mereka pun sudah mulai terlihat, seperti dapat bergaul dengan teman atau memutuskan suatu hal.

Mereka juga sudah dapat merasakan berbagai emosi, termasuk ketika mengalami kegagalan saat melakukan sesuatu. Hal ini memang bisa berdampak pada rasa percaya dirinya. Oleh karena itu, Anda bisa membantu meningkatkan lagi kepercayaan dirinya melalui beberapa cara, seperti berikut ini:

• Berikan Dukungan Penuh

Kebanyakan sekolah sudah menerima anak sejak usia 3 tahun untuk menjadi muridplay group. Dan ketika Si Kecil meminta Anda memasukkannya ke sekolah, Anda harus mendukungnya. Dengan begitu, ia pun bisa bergaul atau bersosialisi dengan teman sebaya.

Hal ini bisa menjadi dasar untuk membangun rasa percaya diri bagi Si Kecil. Ketika ia berani tampil bernyanyi di depan kelas, menjawab pertanyaan guru, atau tak menangis di hari pertamanya bersekolah, ia sudah punya dasar rasa percaya diri yang cukup.

• Pujian dan Bahasa Tubuh

Selama tidak berlebihan dan tak terlalu sering diucapkan, pujian merupakan cara tepat untuk meyakinkan anak bahwa ia mampu melakukan suatu hal. Misalnya, ketika ia berhasil mewarnai tanpa keluar garis, Anda bisa memeluk dan menciumnya, lalu mengacungkan kedua jempol sambil bilang, “Kamu hebat, Nak. Mama senang kamu bisa mewarnai dengan baik.”

• Menjadi Role Model untuknya

Satu hal yang tak kalah penting adalah, menjadikan diri Andarole model atau contoh untuk ia ikuti. Misalnya, Anda ingin Si Kecil berani bermain sepeda roda 2, sebelumnya bilang kepadanya bahwa saat belajar bersepeda dulu, Anda sempat jatuh berkali-kali.

Namun, berkat berlatih, Anda kini bisa bermain sepeda roda 2. Anda bisa mengajak Si Kecil bersepeda roda 4 dahulu, sementara Anda di sebelahnya, juga naik sepeda. Setelah itu, baru Anda melepas 2 roda kecilnya dan bantu Si Kecil mengayuh sepeda roda 2-nya.

• Berempati pada Rasa Frustasinya

Tanyakan dengan lembut mengapa ia tak bisa menyelesaikan tugas menempel dengan cepat, misalnya. Jangan sekali-kali memarahi Si Kecil, karena hal ini malah akan membuatnya mengira ia memang tak mampu mengerjakan tugas tersebut.

Katakan kepadanya frustasi yang ia rasakan adalah hal wajar. Dan ketika ia akan melakukan tugas lainnya, ia bisa melakukannya lebih baik. Jika perlu, tawarkan bantuan Anda agar Si Kecil merasa lebih tenang.

• Ajarkan Si Kecil Meminta Tolong

Merupakan hal yang harus diketahui setiap anak bahwa semua manusia membutuhkan bantuan orang lain. Dan, ini bukan tanda kelemahan atau ketidakmampuan. Anda bisa memberi contoh, “Adik, tolong dong botol susu yang kosong di kamar diambil.”

Bilang juga kepadanya bahwa kadang orang dewasa seperti Anda pun harus meminta tolong kepada orang lain. Dengan mengajarkan dan mengulanginya, rasa percaya diri Si Kecil tak terkikis, bukan?(M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)