Jika tanda-tanda kecanduan teknologi mulai dialami anak Anda, bicaralah dengannya bahwa masalah ini bisa membuatnya jauh dari lingkungan sosial yang nyata. Selain itu, batasi waktu anak-anak berinteraksi dengan gadget-nya, sebelum terjadi kecanduan yang tidak sehat. Anda juga perlu mengelola penggunaan gadget di rumah dengan cerdas. Misalnya, tinggalkan gadget Anda saat makan malam bersama atau saat berkumpul dengan keluarga. Ingatlah bahwa anak-anak banyak belajar dari perilaku orangtua mereka.
Agar gadget tidak memengaruhi kualitas tidur anak, maka hindari menggunakannya sebelum waktu tidur. Anda bisa menyimpannya di dalam ruangan yang berbeda dari kamar tidur mereka untuk menghindari anak-anak menggunakan perangkat tersebut sebelum, selama, dan setelah tidur.
Menurut konsultan psikiater, Dr. Richard Graham, jika Anda sudah mulai khawatir dengan kecanduan yang dialami oleh Si Kecil, maka disarankan untuk mulai menjalani program pengobatan. "Kami rekomendasikan 72 jam untuk menjalani detoks digital. Pada awalnya, anak-anak akan menunjukkan tanda-tanda seperti yang dirasakan pecandu. Tantangannya dimulai ketika kita memperkenalkan kembali teknologi di kehidupan mereka dengan cara yang terkontrol. Cara ini membutuhkan keseimbangan untuk membantu anak-anak, termasuk peningkatan aktivitas fisik," ungkap Dr. Graham seperti dilansir Daily Mail.
Menurutnya, tes ini bisa digunakan sebagai langkah pertama untuk memastikan apakah penggunaan teknologi pada anak tidak normal atau bermasalah. Meskipun tes ini sebenarnya ditujukan untuk orang dewasa, namun tes ini mungkin bisa pula membantu orangtua yang peduli terhadap perilaku anak-anak mereka. (Aulia/DMO/Dok. Daily Mail)