TODDLER

Waspada Disleksia pada Balita



Disleksia adalah masalah bahasa dasar yang menyebabkan anak kesulitan mengeja, menulis, membaca, dan mengenali kata.


Gejala Disleksia

Ada beberapa gejala umum disleksia yang terlihat di setiap usia. Berdasarkan situs Power of Dyslexia, berikut tanda-tanda disleksia pada anak usia 4-5 tahun:

1. Kesulitan mengucap kata, dan kerap terbalik-balik, misal balon hijau menjadi hijau balon.

2. Mengalami keterlambatan bicara, sementara anak-anak seusianya sudah bisa diajak bercakap-cakap.

3. Tidak berminat mempelajari alfabet, karena ia tahu hal tersebut akan sangat menyulitkan buatnya.

4. Kesulitan mengucapkan kata-kata yang memiliki 3 suku kata atau lebih.

5. Mengalami kesulitan pemahaman pada kalimat berima, misalnya ada ular melingkar di atas pagar.

6. Kesulitan melafalkan huruf 'M', 'N', 'R', 'L'.

7. Susah berkonsentrasi. Ia akan kesulitan untuk mengkoordinasikan gerak tubuhnya, misalnya susah mengancingkan baju

8. Susah membedakan kanan dan kiri. Ia bisa saja secara konstan menggunakan tangan kiri, lalu menukarnya dengan tangan kanan saat menggambar, menulis, atau mewarnai.


Menangani Disleksia

Elizabeth Aylward, Ph.D, profesor radiologi di Center on Human and Disability, University of Washington, AS, mengungkapkan, walaupun disleksia merupakan gangguan, masih ada kelenturan di dalam otak anak untuk ditata ulang. Jadi, disleksia tidak mengurangi kecerdasannya dan tak harus menghentikannya untuk belajar. Anda bisa melakukan 5 hal ini untuk menanganinya :

1. Buatlah cerita yang menarik saat mengajarinya membaca. Cari tema cerita yang disukainya, sehingga timbul rasa penasarannya untuk membaca.

2. Latih secara perlahan dan berjenjang, misalnya dimulai dengan mengenalkan pada huruf, lalu berlanjut ke suku kata, dua suku kata, dan kalimat. Buatlah huruf dari kertas yang berwarna-warni agar ia semangat belajar.

3. Asah kemampuannya mengenali bentuk sekaligus menulis dengan mewarnai gambar atau huruf dengan krayon setiap hari. Atau ajak ia menggabungkan pola titik-titik di buku gambarnya untuk melatih kemampuan motorik halusnya.

4. Sesekali minta ia menceritakan kembali secara berurutan film kartun yang baru ditontonnya untuk melatih konsentrasinya.

5. Jika ia sulit membedakan kanan dan kiri, pasangkan gelang atau salah satu tangannya sebagai pembeda. (M&B/SW/Dok. Freepik)