Moms, saat ini di antara Anda mungkin ada yang sudah selesai liburan tahun baru bersama keluarga, namun ada juga yang masih memperpanjang liburannya. Liburan dengan mengajak Si Kecil memang sangat menyenangkan. Momen tersebut bisa menambah erat bonding Anda dengan buah hati dengan berbagai kegiatan yang dilakukan selama liburan.
Kendati begitu, Anda tetap mesti perhatikan kondisi kesehatan Si Kecil selama dan setelah liburan. Ada sejumlah penyakit yang bisa saja menyerang bayi Anda sepulangnya dari berlibur yang perlu Anda waspadai. Berikut ini beberapa penyakit yang bisa dialami oleh Si Kecil setelah liburan dan solusi untuk mengatasinya, Moms.
Demam
Perbedaan temperatur dan cuaca antara tempat liburan yang lebih panas ataupun lebih dingin dan tempat tinggal Anda sedikit banyak tentu akan berpengaruh terhadap kondisi tubuh Si Kecil. Belum lagi banyaknya kegiatan saat liburan bisa jadi akan membuat anak kelelahan. Semua itu bisa menyebabkan Si Kecil demam.
Jika Si Kecil terlihat lemas, lesu, dan tidak selera makan atau minum, atau bahkan ia menjadi rewel, Moms perlu mengecek suhu tubuhnya. Suhu tubuh normal bayi adalah sekitar 36-37 derajat Celsius. Jika lebih dari itu, berarti ia terkena demam. Selama demam, jangan memakaikannya baju tebal dan perhatikan asupan cairannya supaya tidak dehidrasi. Jika bayi masih berusia di bawah 3 bulan dan demamnya mencapai lebih dari 38 derajat Celsius, atau berusia di bawah 6 bulan tetapi demamnya lebih dari 39 derajat Celsius, Anda perlu segera membawanya ke dokter. Hindari juga memberikannya sembarang obat, sebelum mengonsultasikannya pada dokter untuk mengetahui penyakit sebenarnya, Moms.
Ruam Popok
Saat di perjalanan atau tempat liburan, terkadang Moms menunda mengganti popok Si Kecil karena Anda berpikir "tanggung, nanti saja saat tiba di hotel atau sudah sampai di rumah", padahal perjalanan masih jauh dan memakan waktu lumayan lama. Jika hal ini terus dibiarkan, dikhawatirkan Si Kecil akan terkena ruam popok. Gangguan ini juga bisa disebabkan Si Kecil alergi pada popok yang ia pakai, karena Anda tidak bisa menemukan popok yang biasa dikenakannya di tempat liburan dan menggantinya dengan popok merek lain.
Untuk mengatasinya, popok perlu diganti sesering mungkin. Moms harus selalu ingat untuk mengecek popok Si Kecil. Segeralah menggantinya jika pokok sudah basah atau dalam kondisi penuh. Sedangkan untuk pencegahan, Moms sebaiknya memakaikan diaper cream pada Si Kecil yang berfungsi baik sebagai lapisan atau perisai yang akan dapat melindungi kulit Si Kecil. Namun jika ruam semakin parah dan Si Kecil semakin rewel, bawa ia segera ke dokter.
Diare
Si Kecil rentang terkena diare karena sistem pencernaanya yang belum sempurna. Diare dapat dikenali apabila Si Kecil buang air besar (BAB) lebih dari 3 sehari dan feses berbentuk encer. Perubahan pola makan dan makanan yang dikonsumsi bisa menjadi pemicu diare pada bayi. Salah satu tindakan pencegahan yang paling mudah dan efektif dilakukan adalah dengan mencuci tangan. Cuci tangan setiap setelah buang air, juga sebelum dan setelah makan. Mencuci tangan telah terbukti mampu menekan kasus diare hampir di seluruh tempat.
Sebagai pertolongan pertama, Moms dapat memberikan cairan oralit dan menghindari pemberian makanan yang merangsang terjadinya diare pada Si Kecil. Jika diare pada bayi Anda belum kunjung sembuh juga, segera bawa Si Kecil untuk dilakukan pemeriksaan feses dan diberikan penanganan yang lebih tepat. (M&B/SW/Dok. Freepik)