Moms, ketika Anda hendak menyekolahkan Si Kecil, Anda mungkin bingung, karena ada beraneka ragam jenis-jenis sekolah usia dini, mulai dari montessori, internasional, sekolah berbasis alam, sekolah berbasis agama, hingga multiple intelligence. Apa saja perbedaan sekolah-sekolah ini dan mana yang sesuai dengan anak Anda? Berikut ini penjelasannya, Moms.
Montessori
Banyak yang percaya bahwa metode belajar yang dikembangkan oleh psikiatris berkebangsaan Italia, Maria Montessori, ini membuat anak lebih mandiri. Menurut Babycenter, ada 5 poin penting yang dipelajari di sekolah yang menggunakan metode ini:
1. Kecakapan sehari-hari, misalnya anak diajarkan menyiapkan makanan dan minuman sendiri.
2. Kesadaran indera, anak dilatih menggunakan kelima inderanya.
3. Bahasa, anak didorong untuk mengekspresikan diri secara verbal, mengenal huruf, membaca, dan menulis.
4. Matematika, anak diajarkan menjumlahkan dengan tangan atau benda lainnya.
5. Budaya, anak dikenalkan pada negara (geografi), binatang, waktu, sejarah, dan seni.
Untuk siapa?
Lely Tobing, pakar pendidikan, mengatakan bahwa sekolah yang menggunakan metode Montessori akan melakukan pendekatan secara personal ke setiap anak dengan memerhatikan kekurangan dan kelebihannya. Oleh karena itu, sekolah ini baik untuk anak berkebutuhan khusus, terutama Attention Deficit Disorder (ADD) atau yang memiliki masalah belajar lainnya.
HighScope
Program HighScope dikembangkan berdasarkan kebutuhan anak untuk terlibat secara aktif dengan orang, benda, ide, maupun peristiwa di sekitarnya. Si Kecil didorong untuk mengetahui kebutuhan dan ketertarikannya sehingga mereka bebas memilih sendiri benda atau aktivitasnya. Sementara itu, guru dilatih untuk mengajarkan anak membuat keputusan. Pendekatan ini diyakini akan membuat anak tumbuh dengan kemampuan akademik, sebaik kemampuan sosial emosional, jasmani, dan kreativitas.
Untuk siapa?
Ada 3 tipe anak berdasarkan cara belajar, yaitu audio, visual, kinestetik. Sekolah yang menggunakan metode HighScope baik untuk anak tipe kinestetik karena cara belajarnya yang melibatkan anak secara aktif.
Internasional
Sekolah internasional berbeda dengan sekolah berstandar internasional. Sekolah ini didirikan oleh lembaga asing atau dibawa oleh kedutaan besar asing, sementara sekolah berstandar internasional didirikan oleh lembaga nasional dengan mengacu pada kurikulum internasional.
Tujuan pengadaan sekolah internasional awalnya untuk mengakomodasi anak-anak dari negara asal sekolah itu untuk mengikuti pendidikan sesuai dengan kurikulum di negaranya. Namun, Anda tidak dilarang untuk menyekolahkan Si Kecil di sana. Hanya saja, Anda tidak perlu kaget jika kurikulumnya tidak sama dengan sekolah nasional.
Untuk siapa?
Pilihan sekolah balita akan menentukan sekolahnya di masa mendatang. Apabila Anda merasa Si Kecil akan bersekolah di luar negeri pada jenjang pendidikan berikutnya sampai perguruan tinggi, sebaiknya ia dimasukkan ke sekolah internasional untuk mempersiapkan mentalnya sejak dini.
Berbasis Alam
Sesuai dengan namanya, sekolah ini menggunakan alam sebagai media belajar. Anak Anda akan banyak belajar di luar ruangan untuk mengekplorasi apa pun yang ada di sekitar mereka. Belajar di luar ruangan bertujuan menumbuhkan rasa cinta lingkungan sehingga mereka akan terbiasa peduli pada lingkungan. Namun karena tempat belajarnya di alam terbuka, sekolah ini membutuhkan lahan yang luas sehingga umumnya berada di daerah pinggiran kota.
Untuk siapa?
Kecerdasan anak di usia dini masih berkembang sampai terlihat stabil di sekolah lanjutan. Nah, kalau Anda ingin Si Kecil memiliki kecerdasan natural yang menonjol, sekolah ini bisa menjadi pilihan. Menurut Lely, hal ini tidak menjadi masalah bagi anak selama ia memiliki ketertarikan pada alam.
Berbasis Agama
Sekolah berbasis agama mengajarkan kehidupan sehari-hari berdasarkan ajaran agama. Anak diajarkan beribadah, mengenal kitab suci, dan segala sesuatu yang ada di dunia ini sebagai ciptaan Tuhan.
Untuk siapa?
Sekolah ini bisa menjadi pilihan Anda untuk menjadi tempat belajar Si Kecil apabila Anda ingin Si Kecil lebih dekat dengan Tuhan.
Multiple Intelligences
Menurut teori Howard Gardner, Setiap anak memiliki 8 kecerdasan, namun mereka akan berproses membentuk kecerdasan yang paling dominan. Nah, sekolah yang menggunakan metode ini akan membantu anak untuk menemukan kecerdasan dominannya dengan rangsangan-rangsangan, baik akademik maupun non-akademik.
Untuk siapa?
Pada umumnya, hampir semua sekolah balita telah mengadaptasi metode ini. Karena itu, tidak ada karakter atau tujuan khusus bagi anak yang bersekolah di sini. "Siapa pun bisa karena metode ini umumnya sudah terintegrasi pada sekolah balita yang menggunakan metode atau kurikulum apa saja," kata Lely. (M&B/SW/Dok. Freepik)