FAMILY & LIFESTYLE

Pilah-Pilih Aturan untuk Bayi, Mana yang Benar?



Bagi ibu baru yang sedang mencari panduan, Anda mungkin akan mendapatkan informasi yang datang dari dua kubu yang bertolak belakang. Nasihat yang satu berasal dari orang yang sudah 'berpengalaman', yang lainnya datang dari para ahli.

Sebab, merawat bayi, terutama yang baru lahir, memang harus ekstra hati-hati dan tidak boleh sembarangan. Berbagai panduan dan nasihat pun Anda lakukan dan dengarkan. Dan sebetulnya, nasihat mana pun yang Anda pilih, pasti baik untuk Si Kecil. Tapi jika Anda mencoba 'melanggar' aturan, apakah yang akan terjadi pada anak Anda? Berikut beberapa permasalahan atau pertanyaan yang kerap dialami oleh ibu baru dan bayinya.


1. Saya tidak mensterilkan botol susu anak saya

Botol susu memang tidak harus disteril. Anda bisa juga menyeduhnya dengan air panas. Yang paling penting adalah menjaga kebersihan botol-botol itu. Botol susu harus dicuci menggunakan sikat khusus, supaya sisa susu yang menempel di bagian yang sulit terjangkau dengan tangan bisa hilang. "Karena jika setelah itu botol susu disteril tapi masih ada sisa susu yang tertinggal, maka percuma saja. Botol-botol itu tetap ada kumannya," kata Dr. Caroline Mulawi, Sp. A., dokter spesialis anak dari RS Omni Medical Care.

Jadi, sebaiknya jangan memilih botol dengan bentuk yang aneh-aneh untuk minum susu Si Kecil agar Anda tidak mengalami kesulitan saat harus membersihkannya. Dan jika sudah terlanjur punya, lebih baik digunakan untuk minum air putih saja ya, Moms.


2. Kata orang, bayi tidak boleh ditidurkan dalam posisi tengkurap. Tapi saya tetap melakukannya

Bayi sebenarnya boleh saja ditidurkan dalam posisi tengkurap. Hal ini bisa membuatnya tidur lebih lelap, serta bentuk kepalanya menjadi lebih bagus. Tak ketinggalan pula kemampuan motoriknya akan berkembang lebih baik. Tapi keburukannya, jika tidak diawasi, maka posisi tengkurap dapat membuatnya tidak bisa bernapas, kecuali ia sudah bisa membalikkan badannya sendiri. Sebab, bayi yang masih berusia 3 bulan ke bawah umumnya hanya mampu sebatas mengangkat kepalanya saja.

Jika ia tidak cukup kuat, kemungkinan besar ia akan meletakkan kepalanya pada posisi wajah menghadap kasur. Otormatis hidungnya pun akan tertutup dan pernapasannya jadi tidak lancar. "Inilah yang berbahaya. Tapi boleh saja posisi tengkurap dilakukan di siang hari, sehingga Anda bisa terus mengawasinya," tambah Dr. Caroline.


3. Mertua saya menganjurkan agar bayi diberi air tajin, tapi saya tidak melakukannya

"Boleh saja memberikan air tajin kepada Si Kecil. Air tajin sendiri bagus untuk bayi yang sedang terkena diare. Tapi jika anak Anda sudah diberi ASI, tidak perlu diberi air tajin lagi. ASI saja sudah cukup," jelas Dr. Caroline.


4. Benarkah bayi harus diberi kopi supaya tidak kejang saat panas tinggi?

Hal ini tidak benar, Moms. "Belum ada penelitian yang membuktikan bahwa kopi dapat membuat bayi terhindar dari kejang saat panas tinggi. Semua itu tergantung dari ambang rangsang kejang tiap anak yang berbeda," ujar Dr. Caroline.


5. Bolehkah Si Kecil belajar berjalan menggunakan baby walker?

Di AS sendiri, sudah tidak dianjurkan penggunaan baby walker untuk bayi yang sedang belajar berjalan. Menurut penelitian, bayi yang belajar jalan dengan baby walker justru lebih lambat berjalan. "Ditambah lagi, jika kemudian ia bisa berjalan, ia akan cenderung berjinjit," kata Dr. Caroline. Menggunakan baby walker juga rawan kecelakaan, karena tidak punya rem. Jika tidak diawasi, salah-salah bayi Anda bisa menabrak tembok. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)