BUMP TO BIRTH

Ibu Hamil Mengonsumsi Kepiting, Boleh atau Tidak?



Buat para penyuka seafood, kepiting merupakan salah satu jenis makanan favorit dan paling dicari. Apakah Moms juga termasuk yang gemar mengonsumsi kepiting?

Rasanya yang unik plus "tantangan" saat mencari daging di sela-sela cangkang, membuat kepiting digemari banyak orang. Kecuali buat penderita alergi makanan laut, kepiting relatif aman dikonsumsi. Namun, bagaimana dengan ibu hamil? Apakah boleh mengonsumsi kepiting di masa kehamilan?

Mitos dan fakta makan kepiting saat hamil

Moms mungkin pernah mendengar mitos tentang efek kepiting terhadap ibu hamil dan janin di dalam kandungan. Konon, mengonsumsi kepiting bisa mengakibatkan Si Kecil menjadi anak hiperaktif nantinya.

Faktanya, belum ada penelitian yang membenarkan anggapan tersebut. Sebaliknya, kepiting termasuk salah satu jenis makanan yang kandungan gizinya diperlukan bumil. Berikut nutrisi yang terdapat pada kepiting.

1. Vitamin B12. Bumil umumnya memiliki metabolisme rendah, sehingga lebih rentan terhadap penyakit. Kandungan vitamin B12 yang terdapat pada kepiting bisa membantu menjaga stamina tubuh. Selain itu, vitamin B12 penting untuk pertumbuhan janin, terutama dalam mencegah keterbelakangan mental pada bayi.

2. Protein yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang sel otak bayi. Protein juga memperbaiki sel tubuh bumil yang rusak, sekaligus berfungsi sebagai zat pembangun dan pembentukan ketuban serta sel darah merah bumil.

3. Omega-3 yang notabene merupakan zat penunjang perkembangan penglihatan dan kognitif pada anak.

4. Selenium yang dibutuhkan untuk menangkal radikal bebas sehingga bisa melindungi janin dari penyakit dan kerusakan sel.

Efek logam berat

Meski memiliki banyak manfaat, Moms juga harus tahu bahwa kepiting merupakan jenis makanan laut yang cenderung berisiko terkontaminasi logam berat. Menurut Food and Drug Administration, AS, kepiting dan udang disinyalir memiliki kandungan merkuri lebih tinggi dibandingkan kerang. Logam berat yang masuk ke dalam tubuh bumil berisiko memberikan pengaruh negatif buat janin, seperti risiko kebutaan, gangguan mental, kesulitan bicara, serta penurunan fungsi komunikasi pada anak.

Baca juga: 7 Jenis Ikan yang Tidak Boleh untuk MPASI, Punya Kadar Merkuri Tinggi

Aman, asalkan...

Bumil sebenarnya boleh saja mengonsumsi kepiting, asalkan memperhatikan hal-hal berikut ini.

1. Tidak mengalami alergi. Jika punya riwayat alergi makanan laut, bumil sebaiknya menghindari kepiting. Dampak dari alergi kepiting bisa sangat buruk serta mengganggu kesehatan Anda dan janin. Bumil yang alergi kepiting biasanya akan mengalami gatal di seluruh tubuh, perut mual dan sakit, timbul rasa ingin buang air besar, dan mual. Tak jarang, alergi disertai muntah-muntah dan pusing. Dalam kasus alergi parah, bumil bahkan harus segera menjalani perawatan medis untuk mencegah adanya masalah pada janin yang dikandungnya.

2. Pilih kepiting segar dan dibeli dari penjual yang terjamin keamanannya, bukan yang sudah berada di dalam es. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisasi kepiting telah terkontaminasi bakteri, seperti Salmonella atau Listeria, yang tentunya bisa berakibat buruk buat kesehatan bumil.

3. Pilih kepiting raja. Ada banyak jenis kepiting yang bisa dikonsumsi. Namun, sebaiknya bumil memilih kepiting raja karena memiliki kandungan merkuri paling rendah. Meskipun begitu, tetap harus diingat, batasan bumil mengonsumsi kepiting adalah 6 ons atau 170 gram per minggu.

4. Hindari yang mentah. Kepiting yang tidak dimasak dengan baik sangat berisiko mengandung bakteri atau parasit berbahaya.

5. Pastikan higienis. Buat bumil yang ingin memasak sendiri kepiting di rumah, jangan lupa untuk mencucinya terlebih dahulu dengan benar.

Secara umum, kepiting tidak berbahaya buat bumil. Jadi, Moms penggemar makanan laut tak perlu pantang mengonsumsi kepiting saat hamil. Namun, seperti telah disebutkan, Anda harus tetap berhati-hati dan selektif dalam memilih kepiting yang akan dikonsumsi. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)