TODDLER

Mengenal Anak Ambidextrous, Mahir dengan Kedua Tangan



Moms, apakah Si Kecil mampu menggunakan kedua tangannya, kiri dan kanan, untuk kegiatan sehari-hari, seperti menulis? Jika ya, maka anak Anda memiliki kemampuan yang disebut ambidextrous. Ini adalah kemampuan unik yang dimiliki oleh seseorang yang mampu menggunakan kedua tangan dengan sama baiknya.


Keunggulan dan Kekurangan Anak Ambidextrous

Menurut beberapa penelitian, anak dengan kemampuan ambidextrous memiliki keunggulan dalam bidang seni, musik dan olahraga. Namun, anak-anak ini juga cenderung memiliki masalah kesehatan mental, kemampuan bahasa, dan akademis.

Peneliti belum menemukan masalah sebenarnya, namun mereka menduga ada hubungannya dengan program di dalam otak. Sebab kebanyakan orang memakai tangan kanan yang artinya otak kirinya sangat dominan dan orang yang kidal (dextrous) lebih dominan otak kanannya. Sedangkan ambidextrous, memiliki pembagian kerja otak yang aneh.

Hubungan dan fungsi neuron mereka tidak sama polanya dengan otak normal. Hal ini menjelaskan mengapa anak ambidextrous mengalami ADHD, karena mereka mengalami kesulitan mengelola informasi di otak kanannya. Dan fenomena ambidextrous ini sangat langka, hanya satu dari 100 orang yang mengalaminya.

"Hasil statistik dan uji klinis penelitian ini sangat tepat. Tetapi belum dapat dipastikan bahwa semua anak yang ambidextrous mengalami masalah di sekolah dan mengalami ADHD. Namun, ditemukan bahwa risiko untuk mengalami itu meningkat," kata Alina Rodriguez, peneliti dari Imperial College London.


Fisik Lebih Dominan

Peneliti di Finlandia pun meneliti 8.000 anak yang mengikuti tes akademik yang berbeda. Sekitar 90 persen dari 87 anak yang menggunakan kedua tangan, mengalami kesulitan lebih tinggi saat mengerjakan soal matematika serta bahasa.

Hal ini pun menjadi dasar bahwa anak-anak dengan ambidextrous cenderung memiliki prestasi yang buruk terkait dengan kecerdasan umum. Namun, mereka akan terlihat lebih menonjol dalam kemampuan fisiknya dibanding anak lain yang menggunakan satu tangan untuk beraktivitas.

Dari sisi mental, selain terindikasi adanya risiko ADHD hingga skizofrenia, anak dengan ambidextrous juga kesulitan mengatur mood dirinya sendiri. Perasaan yang mereka rasakan lebih kepada menyesuaikan lingkungan dan situasi yang sedang dihadapi.

Dengan kerja otak anak ambidextrous yang 'unik', mereka juga bisa memiliki sinestesia. Ini merupakan kemampuan seseorang yang bisa mendengar warna melalui suara, merasakan sensasi fisik, hingga mengaitkan angka dengan kepribadian seseorang.

Jadi, apabila Si Kecil memang mengalami ambidextrous, Moms memiliki peran lebih untuk bisa memahami kelebihan dan kekurangan yang ia miliki. Jangan menganggap nilai akademiknya yang rendah sesuatu yang buruk, tapi cari sisi atau kemampuan lain dari anak dan dukung mereka untuk mengembangkannya ya, Moms. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)