FAMILY & LIFESTYLE

Tips Aman di Perjalanan Mudik untuk Ibu Hamil dan Anak



Wah, sebentar lagi kita akan merayakan Hari Raya Idul Fitri. Mungkin Moms dan keluarga menjadi salah satu yang ikutan pulang ke kampung halaman untuk bertemu sanak keluarga, ya. Nah, perjalanan mudik ini pun menjadi tantangan tersendiri, khususnya jika Anda menggunakan mobil pribadi.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah soal keamanan, terutama jika Moms sedang hamil atau membawa Si Kecil. Ada dua fitur keselamatan yaitu passive safety, yang akan menyelamatkan Anda dari cedera parah saat kecelakaan terjadi dan fitur yang akan mencegah Anda mengalami kecelakaan (active safety).

Memang menjaga keselamatan dan keamanan penting. Meski Anda menggunakan mobil ke tempat dekat, namun masalah keamanan dan keselamatan tidak boleh diabaikan.


Aman untuk Bumil

Jika bepergian saat hamil, Anda harus menjajal kenyamanan di tempat duduk. Tubuh Anda yang berubah akan membuat ruang yang Anda perlukan untuk tetap nyaman di dalam mobil juga berubah. Sebaiknya Anda bisa bersender ke jok punggung atau ganjal sandaran punggung dengan bantal. Agar menjadi lebih nyaman, sediakan bantal leher untuk menyangga kepala Anda.

Perut menjadi hal utama yang perlu dilindungi. Saat tidak menyetir, mundurkan kursi sehingga kaki Anda bisa bebas dan ruang antara perut Anda dengan kantung udara di bagian depan kursi penumpang (jika ada), lebih lega.

Malah lebih baik jika Anda duduk di kursi belakang saja untuk menghindari perut tertekan saat kantung udara terkembang. Jika Anda menyetir, atur tempat duduk agar setir tidak mengenai perut Anda. Dan, tentu saja Anda tetap harus memakai sabuk pengaman.

Untuk keamanan maksimal dan ketidaknyamanan yang minimal, gunakan sabuk pengaman di bawah perut Anda, rapikan sabuk di atas paha Anda. Jika memakai sabuk pengaman atas, pakailah pengaman melewati bahu, letakkan tali pengaman di antara payudara.

Jangan khawatir tali pengaman itu akan menyakiti janin karena di dalam rahim, janin terlindung dengan cairan ketuban dan otot perut Anda. Selama merasa nyaman, Anda dapat menyetir sampai trimester akhir. Anda harus berhenti menyetir jika merasa pusing atau pandangan menjadi kabur. Anda juga harus berhenti setiap 1-2 jam perjalanan jika rute Anda panjang. Yang harus Anda hindari adalah menyetir sendiri ke rumah sakit untuk bersalin.


Aman untuk Si Kecil

Prosedur keamanan untuk Si Kecil harus dilaksanakan sesuai dengan usianya. Maklum saja, karena bayi, batita, dan balita memiliki bentuk tubuh, fisiologis, dan kekuatan yang berbeda. Berikut ini adalah penjelasan agar Anda tahu cara membuat Si Kecil tetap aman di dalam mobil:

• Bayi: Kursi duduk untuk bayi (infant seat) sangat diperlukan, biasanya dipakai hingga bayi berusia setahun. Pilih kursi yang dilengkapi dengan five point harness, yaitu tali pengaman yang memiliki lima tali; dua untuk di bahu, dua di pinggang , dan satu di selangkangan.

Sebaiknya bayi didudukkan di dalam car seat khusus bayi dengan posisi menghadap jendela belakang mobil. Posisi duduk ini diharuskan sampai usia bayi 1 tahun atau berat badannya mencapai 10 kg.

• Batita: Car seat yang diperlukan adalah dengan pengaman lima titik seperti pengaman pada kursi bayi, tali pengaman T ( di bagian pinggang dan selangkangan saja), atau dengan tray (meja kecil yang fungsinya sebagai palang). Car seat jenis ini dapat digunakan saat Si Kecil berusia 1 tahun atau berat badannya 10 kg. Biasanya model ini dapat dipakai hingga beratnya 30 kg.

• Balita: Booster Seat menjadi yang dibutuhkan. Kursi ganjal ini dapat dipakai hingga Si Kecil berusia 8 tahun atau ketika tingginya mencapai 145 cm. Kursi ini diperlukan karena seat belt di dalam mobil biasanya memakai ukuran orang dewasa sehingga tidak cukup melindungi penumpang cilik.

Jika semua syarat pengamanan itu sudah Anda laksanakan, perjalanan Anda akan nikmat. Ditambah lagi, jika Si Kecil terbiasa duduk sendiri di kursinya, Anda tidak perlu lelah memangkunya, bukan? Lagipula, sudah tentu pangkuan Anda tidak seaman car seat! (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)