BABY

Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasi Diare pada Anak



Tubuh Si Kecil memang masih rentan terkena penyakit, termasuk diare. Gangguan ini merupakan kondisi buang air besar (BAB) yang tidak normal. Saat terserang diare, bentuk feses menjadi lebih lembek atau cair, dengan frekuensi BAB lebih dari tiga kali sehari. Diare dapat disertai dengan muntah dan feses berdarah.

Penyakit ini paling sering menyerang bayi dan balita, terutama pada tiga tahun pertama. Untuk itu, Moms perlu tahu gejala, penyebab dan cara menangani diare yang dialami oleh Si Kecil. Berikut ini penjelasannya.


Gejala Diare

Pada bayi dan balita, gejala awal diare adalah rewel dan gelisah, suhu tubuh Si Kecil biasanya juga meningkat, serta nafsu makan berkurang. Warna feses pun lama-kelamaan bisa berubah menjadi kehijauan karena tercampur oleh cairan empedu.


Penyebab Diare

Menurut WHO, 15-25 persen diare pada anak usia 6-24 bulan disebabkan oleh Rotavirus. Selain itu, diare juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, yang biasanya diikuti oleh kejang dan terdapat darah pada fesesnya. Penyebab lainnya adalah pemakaian antibiotik, alergi, dan intoleransi makanan, serta perut yang kaget karena pengenalan makanan baru.


Yang Harus Dilakukan

Ketika Si Kecil terserang diare, hal pertama yang harus diperhatikan adalah hidrasi. Jika masih menyusu, berikan bayi Anda ASI sesering mungkin. Anda juga dapat memberikan jus buah segar, kuah sup, air kelapa, dan air putih. Namun apabila ia muntah, hentikan pemberian minuman selama 10 menit, lalu lanjutkan sedikit demi sedikit.

Makanan lunak seperti bubur kacang hijau, bubur nasi, dan lauk yang dihaluskan, sangat dianjurkan untuk anak yang terserang diare. Berikan pula larutan oralit untuk menggantikan elektrolit yang hilang karena penyakit tersebut.


Kapan Harus Hubungi Dokter?

Segera hubungi dokter jika Si Kecil terserang diare lebih dari dua hari, mengeluarkan feses cair beberapa kali dalam satu jam, dan feses bercampur darah. Selain itu, perawatan dokter juga dibutuhkan jika Si Kecil sering muntah, demam lebih dari 39 derajat Celsius, kedua matanya cekung, tubuhnya lemas, dan tidak dapat memberi respons dengan baik. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)