BUMP TO BIRTH

Supaya Ibu Hamil Tetap Sehat dan Cemerlang saat Bekerja



Ketika hamil, di dalam tubuh Anda terjadi perubahan hormon yang menyebabkan banyak ketidaknyamanan. Misalnya saja rasa nyeri ketika payudara dan pinggul membesar, mual, muntah, dan pusing yang terus terjadi. Anda juga mungkin mengalami perubahan selera makan dan emosi.

Dalam keadaan ini, ibu hamil yang bekerja juga harus berurusan dengan beban pekerjaan yang kadang menimbulkan stres, "Jika segalanya menumpuk, maka akan menambah rasa tak nyaman ibu dan membuatnya sulit bekerja," ungkap Rika Ermasari, S. Psi, CH, CHt, psikolog keluarga. Jadi, apa yang harus dilakukan supaya ibu hamil tetap sehat dan cemerlang dalam pekerjaannya? Simak enam tips berikut ini yuk, Moms.


1. Menyadari Anugerah

Menurut Rika hal pertama yang harus Anda miliki adalah kesiapan menghadapi kehamilan. Anda harus menerima kehamilan dan sadar bahwa apa yang Anda dapatkan saat ini adalah karunia yang indah. Rasa syukur dan senang akan membantu Anda untuk menikmati apa pun yang terjadi dalam proses kehamilan sehingga Anda merasa nyaman dan tidak ingin mengeluh.


2. Melawan Mood Swing

Di kala hamil, keadaan emosi Anda kadang tidak terkendali. Masalah sekecil apa pun, yang dilakukan rekan kerja ataupun atasan, bahkan bisa menimbulkan rasa kesal. Menurut Rika, ketika sedang kesal dengan keadaan kantor, sebaiknya jangan langsung memberikan reaksi. "Tunda dahulu kegiatan atau hal yang membuat kesal dengan melakukan kegiatan yang menenangkan, misalnya mendengar musik," sarannya.


3. Mendapatkan Pengertian

Ketika Anda sudah bisa menikmati kehamilan, maka tanpa diminta orang akan membantu Anda. "Sebenarnya lingkungan di sekitar kita sudah sangat bersahabat dengan ibu hamil. Buktinya, banyak keistimewaan yang didapat ibu hamil," ujar Rika. Saat Anda merasa akan menyerah, ingat tujuan utama Anda bekerja, misalnya karena alasan ekonomi atau kebutuhan aktualisasi diri, untuk membantu Anda pulih.


4. Belajar Bernegosiasi

Menurut Rika, sebaiknya ceritakan secara jujur dan jelas keadaan Anda kepada atasan, jika kehamilan Anda memiliki risiko tinggi. Lebih baik lagi jika Anda bisa memberikan surat rekomendasi dari dokter yang menjelaskan keadaan Anda. Ketika bernegosiasi, ungkapkan tawaran Anda, apakah mengurangi beban kerja, jam kerja yang lebih fleksibel, dan sebagainya.

Namun yang terpenting, tunjukkan kesungguhan bahwa Anda sebenarnya masih ingin bekerja dan memberikan yang terbaik untuk perusahaan. "Selayaknya negosiasi, Anda harus siap jika tawaran Anda mungkin tidak bisa diterima. Bagaimanapun kesehatan bayi Anda adalah yang terpenting saat ini," ujar Rika.


5. Melatih Pernapasan

Saat istirahat, cobalah untuk berlatih teknik pernapasan supaya bisa kembali pada titik netral dan suasana hati yang tenang. Coba teknik pernapasan 10 menit ini di tengah kesibukan kerja Anda.

• Duduklah di sofa atau 2 kursi yang berhadapan. Angkat kaki Anda, bersandarlah dengan nyaman dan pejamkan mata.

• Tarik napas selama 5 hitungan. Tahan napas selama 3 hitungan, dan embuskan napas lewat mulut dalam 5 hitungan. Ketika menarik napas, fokuskan pada tarikan napas Anda. Lakukan sambil membayangkan Anda ada di tempat favorit dengan posisi ternyaman. Lakukan sampai kira-kira 10 menit.

• Jika sudah selesai, tarik napas panjang lalu hitung sampai siap kembali bekerja. Anda bisa kembali bekerja dengan pikiran yang lebih segar dan mood yang lebih baik.


6. Memikirkan Berhenti

Mintalah dokter untuk memberikan rekomendasi, apakah kondisi kehamilan dan pekerjaan memungkinkan Anda dan bayi tetap dalam keadaan sehat. "Jika pekerjaan tidak bisa berkompromi dengan kondisi fisik Anda dan menimbulkan stres, maka Anda harus memikirkan untuk berhenti," ujar Rika.

Dan kalaupun Anda terpaksa berhenti, sebaiknya tetap sibukkan diri dengan kegiatan yang mendukung kehamilan. Jangan merasa menyesal, sebab setelah Si Kecil lahir, semua pengorbanan Anda akan terbayar, Moms. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)