Saat hamil, sebagian besar wanita akan mengalami kenaikan berat badan. Kenaikan tersebut bervariasi antara ibu hamil yang satu dengan ibu hamil lainnya. Ada yang bertambah hanya sedikit, tapi ada pula yang berat badannya melonjak drastis.
Umumnya, berat badan bumil tetap stabil atau sedikit bertambah pada trimester pertama. Walaupun begitu, ada juga yang malah berkurang akibat kerap muntah-muntah karena mengalami morning sickness. Tetapi, setelah trimester ke-2 dan ke-3, berat badan Anda bisa jadi mengalami kenaikan yang signifikan.
Banyak yang mengira jika kenaikan berat badan bumil disebabkan oleh faktor makanan yang dikonsumsi. Asumsi ini didasarkan pada pendapat yang mengatakan bahwa bumil makan untuk 2 orang, yaitu ia sendiri dan janin yang dikandungnya.
Namun penyebab kenaikan berat badan selama masa kehamilan bukan semata karena nafsu makan bumil saja. Ada faktor lainnya yang berpengaruh terhadap naiknya berat badan Anda seiring usia janin yang bertambah Moms, yakni:
1. Ukuran Rahim yang Membesar
Ketika tidak hamil, ukuran rahim seorang perempuan hanya sebesar ibu jari dengan berat kurang lebih 60 gram, panjang sekitar 7 cm, dan memiliki ketebalan kira-kira 1 cm. Akan tetapi, saat Anda hamil, ukuran rahim akan membesar, dengan panjang mencapai 35 cm, ketebalan dinding rahim meningkat hingga 1,5 cm. Hal ini mengakibatkan berat rahim Anda pada masa kehamilan bisa mencapai 1 kg, Moms.
2. Adanya Cairan Ketuban
Saat hamil, perut Anda akan menyimpan cairan ketuban yang beratnya bisa mencapai 1 kg. Keberadaan cairan ketuban sangat penting, karena mengandung hormon, sel sistem kekebalan tubuh, dan asupan nutrisi. Janin pun akan menelan air ketuban tersebut untuk menjaga kestabilan jumlah volumenya dan akan dikeluarkan kembali sebagai urine maupun fesesnya sendiri. Begitu seterusnya hingga tiba waktunya ia dilahirkan.
Selain itu, air ketuban yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin ini juga memiliki fungsi lain, seperti membantu sistem pernapasan dan pencernaan janin, mengontrol janin agar terus bergerak aktif, membuatnya tetap hangat, serta melindunginya dari segala infeksi dan goncangan dari luar rahim.
3. Plasenta atau Ari-Ari
Keberadaan plasenta atau ari-ari juga ikut menyumbang kenaikan berat badan bumil. Plasenta memiliki banyak manfaat bagi janin dan sangat memengaruhi perkembangannya.
Letaknya yang mengelilingi janin akan memberikan semua keperluannya, termasuk oksigen, nutrisi, dan hormon dari darah Anda sendiri. Plasenta membuang kotoran calon bayi dan melindunginya dari kemungkinan infeksi serta menyuplai hormon-hormon yang menjaga kelangsungan hidup janin.
Organ berbentuk lempengan berdiameter sekitar 25 cm ini bisa menyumbang kenaikan berat badan bumil hingga 1 kg.
4. Bertambahnya Lemak dan Cairan Tubuh
Sepanjang masa kehamilan Anda, tubuh juga akan menyimpan lemak, terutama di bagian pinggul, bokong, dan paha. Bukannya tanpa alasan, cadangan lemak ini berfungsi untuk membantu produksi ASI saat bayi Anda lahir nanti. Nah, cadangan lemak di tubuh Anda ini ikut andil menyumbang 3-5 kg pada kenaikan berat badan Anda.
Selain itu, cairan di dalam tubuh juga bertambah, Moms. Fungsinya sendiri adalah menjaga tubuh bumil agar tetap terhidrasi dengan baik serta membantu kelancaran sirkulasi darah dan nutrisi di tubuh Anda dan ke janin. Cairan ini tersebar ke semua jaringan tubuh Anda. Walaupun begitu, saat hamil, beberapa bagian tubuh Anda akan terlihat membengkak karena retensi dari cairan ini.
5. Berat Janin
Penyebab terakhir adalah tentu saja keberadaan janin di dalam rahim Anda, Moms. Seiring bertambahnya usia kehamilan Anda, berat janin pun semakin bertambah. Ya, janin di kandungan Anda menyumbang bobot sekitar 3,5 kg terhadap kenaikan berat badan Anda. Anda mungkin sering tidak menyadarinya, tapi inilah alasan utama berat badan Anda mengalami kenaikan. (M&B/SW/Dok. Freepik)