BUMP TO BIRTH

Bahayakah Infeksi HPV saat Hamil? Ini Jawaban Dokter



HPV adalah Human Papilloma Virus, sebuah virus yang menjadi penyebab 99 persen kanker serviks atau kanker leher rahim. Ada lebih dari 100 tipe HPV, termasuk sekitar 30 tipe yang penyebarannya lewat kegiatan seksual.

Semua wanita bisa mengalami infeksi HPV, tak terkecuali ibu hamil. Lalu, apakah infeksi HPV bisa membahayakan perkembangan janin? Apakah infeksi ini bisa menyebabkan keguguran atau bahkan kematian bagi bumil? Untuk menjawab berbagai pertanyaan Anda, simak info penting di bawah ini, Moms.


Haruskah Langsung Pengobatan?

Jawabannya: Tidak! Karena menurut dr. Fitriyadi Kusuma, SpOG(K), HPV membutuhkan waktu yang lama, sekitar 3-20 tahun untuk bisa menjadi sebuah kanker serviks.

"Ibu hamil sebaiknya menunggu kelahiran, baru melakukan pengobatan. Bila melakukan pengobatan saat hamil, dikhawatirkan hal tersebut malah bisa berdampak buruk pada janin. Salah satunya, bayi bisa lahir prematur," jelas dr. Fitriyadi.


Apakah HPV Membahayakan Janin?

Mengutip laman sebuah organisasi nonprofit Planned Parenthood Federation of America, infeksi HPV tidak selalu membahayakan bagi janin. Wanita hamil dengan HPV juga bisa sukses hamil hingga melahirkan, dan bayinya tidak ikut terinfeksi HPV.

Kebanyak tipe HPV bahkan tidak memberikan gejala jika menginfeksi seseorang dan bisa hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Namun memang ada sebagian kecil tipe HPV yang menetap dan menyebabkan kutil kelamin, yang membuat penderitanya tidak nyaman, namun tidak berbahaya. Dan ada juga tipe HPV yang menetap dan akhirnya menyebabkan kanker di serviks, anus, penis, vagina, dan vulva.


Perlukah Pengangkatan Rahim?

Menurut dr. Fitriyadi, jika ibu hamil sudah terkena kanker serviks, perlu ditelaah lebih lanjut. Beliau juga menambahkan, "Dilihat dulu kasusnya. Kalau ia sudah terkena kanker serviks stadium 1B dan anak yang sudah dimiliki banyak, sebaiknya rahimnya diangkat semua, karena stadium kankernya akan terus naik."


Bagaimana Penularan HPV?

American Pregnancy Association menyebutkan kalau HPV menyebar lewat kontak kulit kelamin, yang pada kebanyakan kasus terjadi saat aktivitas seksual, termasuk hubungan oral, anal, dan vaginal. Walau penderita HPV belum merasakan gejala infeksi, namun ia tetap berpotensi menularkan virus HPV ke orang lain. Maka, selalu waspadai penularan HPV ya, Moms.(Tiffany Warrantyasri/SW/Dok. Freepik)