BABY

Fakta-fakta tentang Kulit Bayi yang Perlu Moms Ketahui



Kulit bayi ibarat buah jeruk yang sudah dikupas. Walaupun ada lapisan kulit yang tipis yang melindungi bulir jeruk di dalamnya, air di dalam butir itu akan dengan cepat menguap dan menjadi kering. Berbeda dengan kulit orang dewasa, yang digambarkan sebagai buah anggur yang kulitnya dapat menahan cairan dengan lebih efektif.

Mungkin Anda tidak menyadari, di balik kulit bayi yang kenyal dan halus, kulit Si Kecil lebih cepat kering daripada kulit orang dewasa. Itulah mengapa kulit bayi perlu perlindungan khusus dengan produk perawatan yang khusus pula. Mau tahu lebih dalam tentang kulit bayi? Dokter spesialis kulit, Dr. Cynthia Natalia Wibowo, Sp.KK, dari Medikaloka Health Care, mengungkapkan fakta lainnya untuk Anda.


1. Mengapa kulit bayi mudah kering?

Secara struktural, lapisan atas kulit (stratum corneum) bayi yang baru lahir sangat tipis. lapisan kulit atas ini memiliki lapisan dinding (corneocytes) yang berfungsi untuk menjaga kelembapan. Karena stratum corneum sangat tipis, maka corneocytes di tubuh bayi juga kecil dan renggang. Kondisi itu menyebabkan kulit bayi kurang mampu menahan air sehingga kulit bayi menjadi mudah kering.


2. Adakah hal tertentu yang dapat memperparah kondisi kulit kering itu?

Cuaca adalah salah satunya udara yang dingin, misalnya di negeri empat musim, akan membuat kulit kering. Di negara tropis seperti Indonesia, sebenarnya kulit akan cenderung lembap. Namun, saat musim penghujan, kulit juga akan menjadi kering. Kekeringan juga bisa bertambah parah jika Anda kerap memakai penyejuk udara di kamar bayi. Air mandi bayi yang hangat juga dapat membuat kulit menjadi kering.


3. Bagaimana cara mengatasi kulit yang sangat kering itu?

Tentunya bayi membutuhkan bantuan dari luar untuk mengatasi masalah kekeringan dan menjaga kulitnya tetap sehat. Selain menggunakan sabun bayi dan baby oil, bayi juga membutuhkan losion atau baby cream untuk memberi lapisan pelindung bagi kulit sehingga mencegahnya cepat kering, serta mempertahankan kelembapan dan kehalusannya.


4. Risiko apa yang dihadapi bayi jika masalah kekeringan itu tidak diatasi?

Kulit kering sangat tidak nyaman. Kulit mungkin saja menjadi gatal dan mengelupas. Jika gatal, bayi mungkin akan menggaruk kulitnya dan menimbulkan luka. Luka di kulit itu mungkin saja menjadi pintu masuk bakteri ke dalam tubuh. Jadi, kekeringan memang dapat membahayakan.


5. Kapan saat yang tepat memakaikan losion kulit pada bayi?

Di negara tropis seperti Indonesia, bayi perlu dimandikan setiap hari untuk membersihkan bayi dari sisa air liur, urine dan feses, kotoran, dan sisa susu, atau makanan. Sebab kotoran akan berkembang menjadi sarang bakteri segera di udara yang sangat lembap.

Setelah mandi, sapukan losion bayi untuk menjaga kelembapan kulitnya. Aplikasikan secara lembut losion bayi itu dengan gerakan memijat ke seluruh tubuh, sedangkan untuk bagian yang sangat kering seperti lutut dan siku serta bagian kulit yang tergesek popok (menimbulkan ruam) gunakan krim bayi.


6. Seperti apa produk perawatan yang aman?

Pilihlah produk perawatan kulit khusus untuk bayi. Pilihlah produk yang memiliki logo tanda lulus uji klinis agar keamanan Si Kecil tetap terjamin. Lebih baik pula jika produk tersebut dari merek ternama yang sudah dipercaya oleh masyarakat dan direkomendasikan oleh dokter anak. Produk untuk bayi, seharusnya memiliki tingkat pH netral (pH 5,5).


7. Sampai kapan kondisi kering itu akan terjadi?

Kondisi kulit kering itu tidak akan selamanya terjadi. Seiring dengan perkembangan, kulit akan semakin matang sehingga kulit bayi akan berubah menjadi seperti kulit orang dewasa. Kondisi kulit kering dan rapuh itu akan berlangsung hingga usia Si Kecil berusia dua tahun.

Setelah itu, kulit akan menjadi matang dan mampu menjaga kelembapan tubuh. Sebenarnya, kelembapan kulit juga tergantung pada jumlah lemak di bawah kulit. Jika lemak cukup banyak, kekeringan pada kulit Si Kecil akan berkurang. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)