Bagi kebanyakan anak, hewan adalah teman yang sangat menyenangkan dan menggemaskan. Saking gemasnya, orang tua sering takut karena anak justru terlihat sering menyiksa hewan, dibandingkan menyayangi hewan. Kenapa sih anak suka menyiksa hewan? Jangan buru-buru memberi label 'anak nakal' terlebih dahulu, Moms. Melansir Psychology Today, simak beberapa alasan di balik sikap anak yang sering atau pernah menyiksa hewan, yuk.
1. Penasaran
Semakin bertambah usia Si Kecil, tentu saja rasa ingin tahunya ikut bertambah. Hewan sebagai makhluk hidup yang sering ditemui Si Kecil menjadi salah satu objek yang sering membuatnya penasaran. Bagi beberapa anak balita yang dianggap sering menyiksa hewan, ia hanya penasaran, hanya mengeksplorasi tubuh hewan, tanpa bermaksud menyiksanya.
Ia pun merasa sedih jika hewan tersebut mati. Contoh saja, Si Kecil penasaran dengan ikan di akuarium, kemudian ia mengaduk-aduk seisi akuarium karena penasaran, hingga menyebabkan ikan akhirnya mati.
2. Ikut-Ikutan Teman
Entah teman atau bahkan sosok orang dewasa yang dekat dengannya, bisa saja memberikan contoh berbuat kasar pada hewan. Atau mungkin, anak melihat adegan menyiksa binatang di TV atau internet. Semua yang ia lihat tersebut terekam baik di otaknya, dan bisa menginspirasi Si Kecil untuk ikut-ikut menyiksa binatang.
3. Fobia Binatang
Mungkin anak pernah memiliki pengalaman kurang menyenangkan dengan beberapa jenis binatang, yang membuatnya tumbuh sebagai anak yang sangat takut dengan binatang tersebut. Nah, fobia pada jenis hewan seperti ini bisa menjadi motivasi kenapa anak menyiksa hewan yang ia takuti tersebut. Misalnya, anak sangat takut dengan laba-laba, sehingga saat ia bersentuhan dengan laba-laba ia langsung menyiksanya tanpa berpikir panjang.
4. Emotional Abuse
Ini salah satu alasan yang sering terjadi, namun tetap saja tidak boleh ditolerir. Alasan emotional abuse dalam menyiksa binatang terjadi bukan untuk menyiksa binatang, melainkan untuk menyiksa perasaan orang yang memiliki binatang tersebut. Misalnya, anak menyiksa binatang peliharaan kakaknya untuk menakut-nakuti kakaknya. Tindakan seperti ini harus dilarang ya, Moms.
5. Tekanan Teman-Teman
Beberapa teman seusianya mungkin menyuruh anak Anda untuk menyiksa binatang, dan anak Anda setuju untuk melakukannya agar lebih diterima di antara teman-temannya tersebut.
Jangan Dibiarkan!
Apapun alasan anak, jangan biarkan ia menyiksa binatang! Menurut Psychology Today, sejak 1970 sudah banyak penelitian yang melaporkan kalau anak menyiksa binatang bisa menjadi tanda awal dari tindak kenakalan, kekerasan, dan kriminal di kemudian hari.
Fakta yang lebih mencengangkan adalah: Hampir semua pelaku kekerasan memiliki sejarah pernah melakukan penyiksaan pada binatang saat mereka kecil. Waspada menanggapi sikap Si Kecil ya, Moms! (Tiffany/SW/Dok. Freepik)