TODDLER

8 Pilihan Kata Ajaib agar Balita Patuh dan Mau Menurut



Tidak hanya perilaku, ucapan juga sangat penting ketika berkomunikasi dengan Si Kecil. Ucapan positif akan membentuk karakter dirinya menjadi positif. Menurut Alicia Keaton, seorang pakar perilaku dan emosi anak di Inggris, masa depan Si Kecil juga tergantung pada kata-kata dan kalimat yang Anda gunakan saat berbicara dengannya, apakah ia tumbuh menjadi anak yang patuh atau malah menjadi pembangkang.

Sebelum terlambat, ada baiknya Moms mengoreksi, memilih kata, untuk kemudian menata kalimat yang akan Anda ucapkan. Lewat bukunya yang berjudul Words That Work: How To Get Kids To Do Almost Anything, Alicia mengungkap rahasia mengenai kata-kata penting yang bisa berefek positif bagi tumbuh kembang seorang anak. Berikut ini daftarnya, Moms.

1. When (setelah)

Kata when atau dalam konteks berikut diterjemahkan "setelah" menyiratkan bahwa sesuatu akan terjadi. Misalnya "Setelah kamu mengganti baju, kita akan pergi ke taman." Kalimat ini berarti Si Kecil bisa pergi setelah ia mengganti bajunya.

Memakai kata ini bisa membantu Si Kecil dan tentu saja Moms untuk menyelesaikan hal yang tricky, misalnya, "Setelah kamu belajar cara menggunakan potty, maka kita akan segera membeli lebih banyak lagi celana." Dengan demikian Si Kecil akan segera belajar menggunakan potty.

2. Become (menjadi)

Kata menjadi atau jadi (become) sangat berguna ketika diucapkan kepada anak. Alasannya, kata ini menyiratkan sebuah pujian atau dukungan untuk setiap perkembangan maupun kemajuannya.

Oleh karena itu, sering-seringlah mengucapkannya kepada Si Kecil, terutama ketika ia melakukan hal baik. Contohnya, saat ia menerima pemberian seseorang dan tidak lupa mengucapkan terima kasih, coba katakan kepadanya, "Kamu sudah menjadi anak yang baik karena ingat untuk mengucapkan terima kasih."

Baca juga: Ini yang Perlu Anda Lakukan Jika Balita Suka Ikut-ikutan

3. Because (karena)

Anak cenderung lebih suka melakukan sesuatu yang diminta apabila mengetahui alasan ia perlu melakukan hal tersebut. Misalnya, saat Anda mengajak Si Kecil membereskan mainan, ungkapkan alasan mengapa ia harus membereskan mainannya itu. "Ayo taruh mainanmu kembali ke dalam keranjang karena kalau lantainya bersih, Kamu bisa bebas berjalan tanpa tersandung mainan."

4. Stop (berhenti)

Stop atau berhenti bisa menjadi kata ampuh Anda dalam mengalihkan perhatian Si Kecil untuk kemudian menawarkan sesuatu yang lain. Misalnya, saat ia berlari-lari di dalam rumah menjelang waktu tidur siang, Moms bisa mengatakan, "Bagaimana kalau kita berhenti sejenak dan Mama bacakan cerita di kamar tidur?"

5. Sometimes (kadang-kadang)

Sangat mudah bagi seseorang untuk terpengaruh dengan kegagalan. Sebagai contoh, ketika berhadapan dengan anak yang picky eater, Anda akan melabelinya sebagai anak yang selalu memilih-milih makanan atau anak yang tidak pernah mau makan sayur.

Coba koreksi hal tersebut. Ganti kata "selalu" dan "tidak pernah" dengan kata "kadang-kadang". Jadi, Si Kecil kadang-kadang picky eater. Sebagai contoh, ketika waktu makan anak selalu menjadi hal berat bagi Moms, coba berikan label berbeda. "Waktu makan Si Kecil kadang-kadang memang berat, tapi kadang-kadang juga menyenangkan". Memakai kata kadang-kadang ini bisa menjadi penyemangat Moms untuk berhasil melewati waktu makan yang berat bersama Si Kecil dan mengingatkan bahwa ternyata Si Kecil tak selalu picky eater, kok!

6. Yes (ya)

Orang tua sangat mudah mengatakan tidak kepada anak. Saking terbiasanya, orang tua bahkan bisa mengucapkan kata ini setiap saat. Coba ubah kebiasaan mengucapkan kata-kata negatif "tidak" atau "jangan" dengan "ya". Menggunakan kata "ya" bukan berarti Moms mengizinkan Si Kecil melakukan semua hal yang ia kehendaki, lho!

Contohnya, ketika anak meminta untuk bermain-main di taman, hindari membalas permintaannya dengan mengatakan "Tidak!". Sebaliknya, Anda bisa menjawab, "Ya, kita bisa ke taman setelah selesai makan siang." Meski dihindari, ada kondisi ketika Anda perlu menggunakan kata "tidak". Katakan "tidak" pada situasi yang bisa membahayakan Si Kecil.

7. Listen! (dengar!)

Kata listen atau dengar bisa memberikan efek yang kuat saat diucapkan. Kata ini menyiratkan bahwa apa yang Anda katakan berikutnya sangatlah penting. Ucapkan kata ini saat Moms ingin mendapatkan perhatian Si Kecil. Contohnya, "Dengar, kita perlu masuk ke mobil sekarang! Sudah waktunya untuk berangkat". Bisa dipastikan, ia akan segera masuk ke dalam mobil.

8. Let's! (ayo!)

Ketika sedang berpikir atau berbicara, otak secara spontan akan membayangkan objek yang sedang Anda pikirkan atau bicarakan. Contohnya, saat seseorang mengatakan jeruk, Anda mungkin memikirkan buah berwarna oranye. Hal tersebut juga dialami anak saat Anda berseru, "Jangan sentuh gucinya!", Si Kecil akan tetap menyentuh gucinya. Sebagai gantinya, Moms bisa gunakan kata "ayo" seperti "Ayo, ke sini sayang. Biarkan gucinya di sana!". (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)