Gangguan kecemasan tak hanya dialami orang dewasa, tetapi juga bisa terjadi pada anak-anak. Apabila kondisi ini tidak ditangani, terjadi terus-menerus dan berlangsung dalam waktu lama, maka gangguan kecemasan ini bisa memengaruhi tumbuh kembang Si Kecil lho, Moms.
Jenis Gangguan Kecemasan pada Anak
Agar Moms bisa mengantisipasi gangguan kecemasan pada anak, kenali jenis-jenis kecemasan berikut ini:
1. Generalized anxiety disorder
Si Kecil mungkin memperlihatkan kecemasan dan rasa tegang yang berlebihan. Kondisi ini disebut generalize anxiety disorder (GAD), yang bahkan bisa terjadi pada situasi yang tidak menegangkan sama sekali. Selain itu, anak juga akan tampak kelelahan, gelisah, sulit berkonsentrasi, mengalami gangguan tidur, dan otot yang tegang.
2. Separation anxiety disorder
Ketika Si Kecil sudah berusia balita, ia sudah mulai tahu tentang perpisahan. Dan ketika ia bahkan tidak mampu untuk berpisah dengan Anda meski hanya sesaat, kemungkinan ia mengalami separation anxiety disorder (SAD). Gejala yang tampak, balita akan menangis hebat walaupun hanya Anda tinggalkan untuk ke kamar kecil sebentar saja. Selain mengganggu aktivitas keseharian, ia juga jadi sulit tidur dan berkomunikasi dengan orang di sekitarnya.
Baca juga: Mendeteksi Gangguan Bipolar pada Anak sejak Dini
3. Selective mutism
Gangguan kecemasan ini ditandai dengan kesulitan Si Kecil untuk berbicara di situasi sosial, bahkan saat ia diminta untuk berbicara, namun seperti tidak sanggup melakukannya. Maka, Anda perlu membantunya mengatasi gangguan tersebut sebelum masalah itu jadi menghambat pergaulan dengan teman-temannya.
4. Fobia
Sejak kecil, anak Anda mungkin sudah memiliki fobia terhadap sesuatu. Bisa karena takut ketinggian, ruangan sempit, atau dengan hewan tertentu. Rasa ketakutan yang berlebihan dan intens ini bisa ditandai saat Si Kecil mulai rewel tanpa henti dan sering terjadi ketika ia sedang mengalami ketakutan tersebut.
Baca juga: Berbagai Fobia Unik yang Bisa Dialami oleh Anak-Anak
Jangan Mendiagnosis Sendiri
Meskipun gejala-gejala di atas tampaknya dialami oleh Si Kecil, jangan pernah mendiagnosis gangguan kecemasan sendiri ya, Moms. Anda tetap perlu memeriksakannya langsung ke ahlinya, baik psikiater atau psikolog yang bersertifikasi resmi.
Dengan begitu, anak Anda bisa mendapatkan terapi yang tepat untuk mengatasi gangguan kecemasannya. Yang terpenting, Moms dan Dads harus memahami serta mengerti kebutuhan Si Kecil agar ia tidak merasa terbebani dengan kondisinya sehingga tak berlanjut di masa depan. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)
Baca juga: Postnatal Anxiety, Takut Berlebih Ibu Baru pada Bayinya