Salah satu penyakit kulit yang bisa dialami sejak bayi lahir adalah vitiligo. Kondisi ini menyebabkan hilangnya warna atau pigmen kulit, bahkan di seluruh bagian tubuh. Hal ini ditandai dengan timbulnya bercak-bercak putih pada kulit termasuk di bagian kepala, rambut, dan bulu mata.
Tak hanya di bagian kulit, vitiligo juga mengubah warna retina dan lapisan dalam mulut serta hidung. Meski begitu, Moms tak perlu khawatir karena vitiligo bukanlah penyakit menular yang mengancam nyawa. Untuk mengenal lebih jauh, ketahui fakta-fakta seputar vitiligo ini, Moms.
Penyebab dan Jenis Vitiligo
Vitiligo memang sudah bisa muncul saat usia Si Kecil di bawah satu tahun. Ada dua jenis vitiligo yang bisa dialami anak. Kondisi pertama adalah vitiligo nonsegmental, yaitu kondisi umum di mana bercak menyebar di 90 persen bagian tubuh.
Kondisi kedua adalah vitiligo segmental, di mana kondisi ini ditandai dengan bercak putih hanya di satu area tubuh saja. Jenis yang disebut dengan istilah vitiligo lokal ini bisa dikatakan jarang terjadi, namun ada beberapa pernyataan bahwa kondisi ini lebih banyak menyerang anak perempuan.
Sayangnya, vitiligo belum diketahui penyebabnya oleh para ahli hingga saat ini. Kondisi tersebut masih dianggap sebagai penyakit autoimun, yakni adanya gangguan karena sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel-sel sehat dalam tubuh.
Dalam kasus vitiligo, sel yang diserang adalah sel melanosit, yaitu penghasil pigmen melanin dalam kulit. Sel ini bertanggung jawab untuk memberi warna kulit, sekaligus melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar matahari.
Karena kerusakan tersebut, maka warna asli kulit menghilang dan tampak seputih susu. Selain adanya masalah pada kekebalan tubuh, vitiligo juga bisa terjadi karena pengaruh genetika, di mana salah satu anggota keluarga pernah mengalami kondisi serupa.
Pengaruh Pada Anak
Meski tidak termasuk berbahaya, kondisi vitiligo tetap bisa berdampak pada tumbuh kembang Si Kecil. Perbedaan warna kulit ini akan menimbulkan rasa kurang percaya diri saat berkomunikasi dengan orang lain, bahkan bisa menyebabkanya mengalami stres. Karenanya untuk mengatasi gangguan ini, tak hanya perawatan kulit yang diperlukan, tetapi juga membantu psikologis anak untuk lebih siap menghadapi kehidupannya. Vitiligo sebenarnya bisa disembuhkan, namun tidak secara menyeluruh. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengobati vitiligo, di antaranya:
1. Pemakaian Krim Kortikosteroid
Krim kortikosteroid bisa menjadi obat untuk mengembalikan pigmen kulit, namun pada sebagian kecil tubuh anak. Hindari pemakaian wajah dan tetap pantau proses pengobatan, karena efek samping yang terjadi adalah munculnya inflamasi, kulit yang menipis, dan muncul guratan pada kulit atau strecthmark.
2. Terapi laser
Prosedur terapi laser bertujuan untuk mengembalikan warna kulit yang sebelumnya berubah menjadi bercak-bercak vitiligo. Namun, terapi laser hanya efektif untuk vitiligo yang menyerang sebagian kecil kulit tubuh.
3. Fototerapi
Cara lain adalah dengan melakukan fototerapi, menggunakan cahaya ultraviolet A (UVA) atau B (UVB) untuk mengembalikan warna kulit yang terserang vitiligo. Meski begitu, paparan UVA yang berlebihan berpotensi meningkatkan risiko kanker kulit, sedangkan paparan UVB akan menurunkannya.
4. Operasi Cangkok Kulit
Sebagai prosedur yang cukup berat, operasi cangkok kulit merupakan tindakan mengambil kulit sehat di bagian tubuh lain dan dipakai untuk melapisi kulit dengan bercak-bercak vitiligo. Namun, tindakan ini dilakukan untuk vitiligo yang menyerang sebagian kecil tubuh dan tidak berkembang. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)