FAMILY & LIFESTYLE

Penderita Kusta Masih Dikucilkan



Penyakit kusta atau lepra, yang diperingati setiap 27 Januari adalah salah satu penyakit yang selalu menjadi bahan sorotan seluruh dunia. Hal ini dilakukan agar para pemerintah di berbagai negara dapat meperbaiki kondisi kehidupan penderita kusta dan memberikan edukasi kepada semua orang untuk memerangi stigma sosial yang berkembang di masyarakat mengenai penyakit ini.

Kusta sebenarnya dapat diobati dan disembuhkan dengan diagnosis dini. Meski begitu, 3 juta orang di seluruh dunia harus mengalami cacat akibat kusta, karena penanganan yang terlambat dan setiap 2 menit seseorang didiagnosis terkena penyakit ini.

Stigma sosial tentang kusta masih menjadi masalah besar. Charlotte Walker, juru bicara dari The Leprosy Mission England & Wales, dilansir melalui IBTimes UK, menyebutkan, intimidasi sosial pada penderita kusta masih sangat umum. Mereka pun diasingkan dari keluarga dan lingkungan. “Ada banyak sekali stigma dan kesalah-pahaman yang berkembang seputar penyakit kusta. Bila orang-orang melihat kusta memengaruhi bagian tangan penderita, maka mereka tidak akan pernah mau menyentuh Si Penderita lagi,” ungkapnya.

Saat ini, pemerintah India memiliki 850 sarana untuk menampung para penderita kusta. Biasanya, mereka pindah ke tempat ini, karena tidak tahan dikucilkan oleh lingkungannya atau memang sengaja dikirim ke sana oleh keluarga mereka dan diperingatkan untuk jangan kembali lagi ke rumah.

Kusta pun menjadi salah satu penyebab terbanyak kasus perceraian di India. Sangat miris, karena hal ini menandakan bahwa diskriminasi masih terjadi pada penderita kusta, baik di masyarakat sosial hingga ranah hukum. “Para penderita dilarang bekerja, tidak boleh membuka rekening bank, bahkan bila ada anak yang pamannya menderita kusta dapat dikeluarkan dari sekolah,” ujar Walker.

Di New Delhi, sekitar 85 persen penduduk masih percaya kusta tidak dapat disembuhkan. Inilah mengapa banyak penderita kusta menyembunyikan penyakit mereka sampai semuanya terlambat dan sulit untuk disembuhkan. Walker menyebutkan bahwa hal ini adalah tragedi yang seharusnya tidak perlu terjadi. (Sagar/DMO/Dok. M&B)