Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa pemerintah harus menggalakkan pemberian vaksin dan memberlakukan kebijakan kesehatan publik untuk mencegah risiko kanker, sebab memerangi kanker hanya dengan pengobatan saja tidak cukup untuk meredam penyakit tersebut.
Kanker dapat tumbuh dengan sangat cepat di seluruh dunia sehingga perlu strategi baru untuk menanggulangi penyakit yang biasanya berujung kematian dan menghabiskan biaya yang sangat besar, seperti diungkapkan oleh International Agency for Research on Cancer (IARC) dari WHO.
Dilansir Reuters, Christopher Wild selaku Direktur IARC, menyebutkan kepada para pewarta pada Konferensi London bahwa tidak cukup hanya memikirkan bagaimana mengobati masalah kanker. “Kita harus lebih banyak melakukan tindak pencegahan dan deteksi dini agar dapat meningkatkan perawatan untuk para pengidap kanker dan menangani kenaikan prevalensi penyakit ini secara global,” jelasnya. Akses untuk mendapatkan pengobatan kanker sedini mungkin akan menurunkan tingkat kematian secara signifikan, meski pengobatan tersebut dilakukan di rumah sakit yang tidak besar.
Walaupun begitu, setengah dari seluruh penyakit kanker sebenarnya bisa dihindari bila edukasi mengenai pencegahan kanker bisa disebarluaskan kepada seluruh masyarakat. Para ahli mendesak pemerintah untuk lebih mengekang konsumsi rokok, menggalakkan pemberian vaksin untuk mencegah infeksi yang menyebabkan terjadinya kanker hati dan kanker serviks, serta kebijakan yang ditujukan untuk menekan angka obesitas sebagai salah satu penyebab risiko kanker. “Undang-undang yang kuat dapat mendorong perilaku yang sehat,” tegas Bernard Stewart, Co-Editor World Cancer Report.(Sagar/DMO/Dok. M&B)