Kolang-kaling merupakan salah satu buah yang paling banyak dicari selama bulan Ramadan. Maklum, buah yang satu ini memang bisa diolah menjadi berbagai macam minuman dan penganan untuk menu berbuka puasa.
Namun buah yang satu ini bukan sekadar enak untuk dicampur dengan sirup, dibuat kolak atau manisan, lho. Sesungguhnya, kolang-kaling juga memiliki kandungan nutrisi yang baik. Dalam 100 gram kolang-kaling, setidaknya terdapat 243 mg fosfor, 6 gram karbohidrat, 91 mg kalsium, 0,4 gram protein, 0,2 gram lemak, 1,6 gram serat, 0,5 mg zat besi, dan kalori sebanyak 27 kkal. Selain itu, kolang-kaling juga merupakan sumber vitamin B dan vitamin K serta mengandung banyak air yang baik bagi tubuh.
Sebagai catatan, sekilas kolang-kaling terlihat mirip dengan siwalan atau buah lontar. Kolang-kaling atau buah atap merupakan biji buah pohon aren. Untuk membuat kolang-kaling, petani biasanya membakar buah aren hingga hangus kemudian diambil bijinya untuk direbus selama beberapa jam. Biji yang sudah direbus tersebut lalu direndam dengan larutan air kapur selama beberapa hari sehingga terfermentasikan. Sedangkan buah lontar adalah sejenis palma yang masih satu keluarga dengan kelapa yang tumbuh di Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Sudah tahu kan, perbedaan antara kolang-kaling dengan buah lontar? Nah, sekarang saatnya mencari tahu apa manfaat kolang-kaling bagi tubuh Anda.
1. Melancarkan Pencernaan
Kandungan serat kasar dalam kolang-kaling yang mencapai 39 persen sangat baik untuk membantu melancarkan pencernaan Anda. Kandungan serat dan karbohidrat yang tergolong tinggi membuat kolang-kaling lebih lama dicerna sehingga bisa menekan nafsu makan sekaligus menyimpan energi cukup lama.
Serat dari kolang-kaling yang masuk ke dalam tubuh juga membuat proses pembuangan air besar menjadi teratur sehingga mampu mencegah kegemukan maupun obesitas.
2. Sumber Energi
Seperti telah disebutkan di atas, kolang-kaling juga mengandung karbohidrat yang merupakan salah satu sumber energi untuk tubuh. Dalam jumlah tertentu, buah ini mampu membuat perut Anda kenyang. Wah, cocok sekali untuk Moms yang tengah melakukan diet sehat. Namun dengan catatan, jangan mencampurkan kolang-kaling dengan terlalu banyak bahan yang mengandung gula agar manfaatnya bisa maksimal.
3. Mengatasi Radang Sendi
Salah satu gejala penyakit radang sendi adalah rasa nyeri di bagian lutut yang sering Anda rasakan setelah berjalan selama beberapa menit atau saat menaiki tangga. Di beberapa daerah, kolang-kaling juga dimanfaatkan untuk meredakan radang sendi.
Caranya adalah dengan merebus kolang-kaling atau bisa juga dibuat sebagai manisan. Anda bisa mengonsumsi sekitar 100-200 gram kolang-kaling sebagai camilan secara rutin. Kandungan 52,9 persen karbohidrat galaktomman yang ada dalam kolang-kaling bisa memberikan efek analgesik atau pereda sakit.
4. Menjaga Keremajaan Kulit
Kolang-kaling diketahui mengandung gelatin yang cukup mudah dicerna oleh tubuh Anda. Gelatin ini akan diubah menjadi kolagen yang fungsinya untuk mempertahankan keremajaan kulit, otot, tulang, kuku, dan rambut.
5. Menguatkan Tulang
Dalam setiap 100 gram kolang-kaling terkandung 91 mg kalsium. Tingginya kandungan kalsium pada kolang-kaling bisa bermanfaat untuk menguatkan tulang dan mencegah terjadinya pengeroposan tulang (osteoporosis).
6. Sumber Vitamin
Kandungan vitamin dalam kolang-kaling tergolong komplet. Selain vitamin B dan K, kolang-kaling juga mengandung vitamin A dan vitamin C. Vitamin A memiliki fungsi untuk menjaga kesehatan mata. Sedangkan vitamin C bisa membantu menjaga tubuh agar tetap fit, serta mencegah sariawan dan influenza. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)