TODDLER

Pentingnya Bermain Bersama Anak



Sebuah studi dari Jamaika menyebutkan, ibu yang selalu berinteraksi dan bermain dengan anak-anaknya membuat risiko perilaku buruk mereka lebih kecil saat dewasa kelak.

Penelitian ini melibatkan 129 anak yang dibagi menjadi 4 kelompok. Mereka lahir dari keluarga miskin yang tersebar di beberapa daerah miskin di Jamaika. Selama 2 tahun, kelompok pertama mendapatkan stimulasi dan interaksi dari orangtua, kelompok kedua mendapatkan asupan suplemen berbahan dasar susu, kelompok ketiga mendapat interaksi dan suplemen, sedangkan kelompok keempat tidak mendapatkan keduanya.

Hasilnya, saat mereka berusia 22 tahun, ternyata anak-anak yang diajak bermain dan dilibatkan dalam aktivitas sehari-hari saat mereka masih kecil memiliki IQ 6 poin lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak yang orangtuanya tidak mengajak mereka bermain.

Selain itu, kelompok yang berinteraksi dan bermain bersama orangtuanya 65 persen lebih sedikit terlibat dalam kekerasan dan baku hantam saat mereka dewasa, seperti dilansir dari Reuters Health melalui M&B AU.

Di lain kesempatan, pakar anak dari New York University, AS, Dr. Bernard Dreyer, menyebutkan dalam jurnal kesehatan Pediatrics bahwa studi tersebut menuai keuntungan jangka panjang dari stimulasi di masa kanak-kanak.

Sementara menurut Dr. Susan Walker, pemimpin penelitian di University of the West Indies, dalam jurnal yang sama menyebutkan bahwa program ini perlu diimplementasikan sebagai bagian dari program reguler pediatrik di daerah-daerah miskin Amerika Serikat dan negara-negara berkembang lainnya.

“Saat tidak ada mainan yang tersedia di rumah, yang bisa Anda lakukan adalah meningkatkan kualitas interaksi dengan anak-anak, serta bermain bersama mereka,” ungkap Dr. Walker. (Sagar/DMO/Dok. M&B)