Hingga kini, COVID-19 telah menyerang 215 negara di dunia dan dinyatakan sebagai public health emergency oleh organisasi kesehatan dunia (WHO). Di Indonesia sendiri hingga 18 Mei 2020, lebih dari 18.000 orang dinyatakan positif COVID-19.
Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah Indonesia demi memutus rantai penyebaran COVID-19 ini, di antaranya melalui serangkaian riset untuk menemukan antivirus corona berbasis tanaman Atsiri (eucalyptus), dalam hal ini pada tanggal 18 Mei 2020 telah ditanda tangani MOU kerjasama antara Badan Penelitian & Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian (Kementan) dengan PT Eagle Indo Pharma (Cap Lang) untuk mematenkan 3 produk antivirus corona.
Kandungan Cineol-1,8 dalam eucalyptus dipercaya efektif sebagai antivirus corona. Cineol-1,8 ini tidak hanya terkandung pada tanaman eucalyptus saja, namun pada tanaman kayu putih juga terkandung senyawa Cineol-1,8 ini.
Bahaya Lain yang Mengintai saat #DiRumahAja
Selain upaya melalui riset untuk menciptakan anti virus corona, sejak 15 Maret 2020 pemerintah meliburkan sekolah-sekolah dan menganjurkan masyarakat untuk melakukan pekerjaan maupun aktivitasnya #dirumahaja.
Selama beraktivitas di rumah saja, ternyata ada penyakit lain yang mengintai. Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai adalah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang bisa menyerang buah hati dan orang tercinta di rumah, karena berdasarkan penelitian, nyamuk demam berdarah ini senang menghabiskan hidupnya di dalam atau sekitar rumah.
Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan RI, di Indonesia sejak 1 Januari hingga 27 April 2020 tercatat 49.563 kasus DBD dengan angka penyebaran terbanyak di Jawa Barat sebanyak 6.337 kasus, Bali sebanyak 6.050 kasus, Nusa Tenggara Timur 4.679 kasus, Lampung 4.115 kasus, dan Jawa Timur 3.715 kasus. Angka ini pun masih terus mengalami penambahan.
Untuk mengurangi risiko terjangkitnya penyakit, orang tua diharapkan lebih mengetahui tentang penyebaran DBD dan cara-cara pencegahannya, yakni dengan menjaga kebersihan lingkungan rumah dengan gerakan 3M Plus, yaitu Menguras, Menutup, Mengubur dan Plus memberikan perlindungan yang dapat menghindarkan bayi kita dari gigitan nyamuk DB.
Salah satu produk andalan Cap Lang adalah Telon Lang Plus, mampu menjadi solusi tepat dan lengkap para Moms untuk melindungi buah hatinya di tengah pandemi COVID-19 dan wabah DBD seperti saat ini. Menurut Ibu Ratu Anggi selaku Brand Manager dari Telon Lang Plus produk ini selain memiliki kandungan utama Oleum Cajuputi (minyak kayu putih) yang cineol-1,8 nya telah terbukti ampuh sebagai antivirus corona, juga terdapat kandungan Natural Rhodinol yang teruji ampuh dapat menghindarkan bayi dari gigitan nyamuk Aedes aegypti.Â
Balurkan Telon Lang Plus dari Cap Lang pada bagian perut, dada, punggung, lengan serta kaki bayi setelah mandi atau pada saat dibutuhkan, untuk memberikan kehangatan dan perlindungan dari gigitan nyamuk selama 10 Jam. Dan untuk menjaga si kecil dari bahaya COVID-19, Moms hanya perlu mengikuti langkah berikut:
1. Siapkan baskom berisi air hangat, campur air tersebut dengan beberapa tetes Telon Lang Plus dari Cap Lang.
2. Dekatkan bayi dengan baskom tersebut agar dia dapat menghirup uap dari air hangat tersebut.
3. Bayi diposisikan tengkurap sambil menepuk-nepuk punggung bayi.
Cap Lang sebagai produsen produk-produk berbahan alami selama hampir 50 tahun di Indonesia senantiasa menjaga kepercayaan konsumen dengan selalu mengutamakan kualitas produk dan terus berinovasi sehingga dapat selalu memenuhi kebutuhan konsumennya. Â
Di masa pandemi COVID-19 ini, masyarakat yang dianjurkan untuk selalu #dirumahaja tidak perlu khawatir untuk memperoleh produk-produk Cap Lang karena sekarang saat ini Official Store Cap Lang telah hadir di Lazada, Tokopedia, dan Shopee, sehingga keluarga tetap terlindungi walaupun #dirumahaja. (M&B/SW/Dok. Freepik, Telon Lang Plus)